Laman

Kamis, 21 Desember 2017

Tips dan Trik Menghadapi Skripsi



Assalamualaikum Wr. Wb
Sahabat blog..
Sudah lama saya tidak sharing ilmu ke sahabat blog tapi artikel ini untuk pertama kali ini saya ingin sharing pengalaman saya yang sudah saya lewati yaitu “Menghadapi Deadline Skripsi”. Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu saya. Saya juga tidak menyangka saya bisa lebih cepat dari yang saya perkirakan. Tanpa kalian saya tidak secepat ini. Baiklah.. Kita mulai saja yang sering saya lakukan selama mengerjakan skripsi.
1.      Rajin membaca


Sahabat blog harus rajin-rajin membaca buku dan mencari isi skripsi kita. Dimana sih kita dapet itu? Kita bisa tanya ke keluarga, temen, sahabat, kakak kelas atau adik kelas mintalah buku-buku yang mereka punya. Bisa juga mencarinya di google atau website yang menyediakan ebook. Selain itu bagi sahabat blog yang hobi jalan-jalan juga bisa sambil jalan sambil cari bahan seperti ke perpustakaan atau ke toko buku. Jadi bisa refreshing sambil cari bahan deh. Banyak yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan bahan skripsi loh.. Jadi, jangan malas ya sahabat blog untuk mencari bahan skripsi..
2.      Rajin bimbingan


Kenapa? Karena kalau kita malas bimbingan kita juga yang ketinggalan tahapan skripsinya. Supaya sahabat blog tidak merasa sia-sia saat bimbingan, siapkan semua bahan matang-matang ya.. Sahabat blog juga harus mengetahui isi dari skripsinya dan apa saja yang ingin di konsultasikan. Selain itu perbanyak bertanya pada dosen pembimbing kalian hilangkan rasa takut. Selama kita bertanya dengan sopan, pasti dosen juga menjawabnya dengan sopan. Jadi jangan sia-siakan bimbingan ya..
3.      Rajin bertanya


Tanyakan pada yang sudah berpengalaman dan yang ahli ya sahabat blog. Bertanyalah semua yang kalian butuhkan. Mintalah bantuan mereka ketika kehilangan arah. Libatkan mereka dan jadikanlah mereka tempat bertukar pikiran. Hilangkan gengsi dan malunya supaya cepat selesai.
4.      Dekatkan diri pada Allah 


 Jangan lupa dekatkan diri pada Allah dengan sholat dan berdoa, agar dilancarkan setiap tahapan yang akan dilalui. Yakinlah bahwa setiap masalah ada jalan keluarnya, tidak ada yang mengetahui apa yang terjadi setiap detiknya. Jika jalan yang satu tertutup cobalah mencari jalan yang lain. Jangan mudah putus asa, pesimis apalagi merasa udah mau kalah sebelum berperang. Ubahlah mindset sahabat blog yang negatif itu menjadi positif. Berpikirlah semua itu mudah dan bisa diatasi. Motto yang sering saya terapkan selama mengerjakan skripsi yaitu tetaplah berusaha dan jangan pernah menyerah karena tidak ada yang mengetahui dimana usahamu akan membuahkan hasil yang indah.
Itulah tips dan trik menghadapi deadline skripsi yang sering saya lakukan supaya skripsi terasa mudah. Semoga sahabat blog terbantu. Tetap semangat sahabat blog.. Jangan lupa baca artikel yang lainnya sahabat blog. Terima kasih sudah membaca sampai habis.

Wassalamualaikum Wr. Wb


Minggu, 06 Agustus 2017

Mindtools



Mindtools
Hmm.. Apakah sahabat blog tercinta tau apa itu mindstools?
Yups.. Benar sekali..
Mindtools merupakan suatu alat bantu belajar yang menyediakan sejumlah fasilitas atau  fungsi  yang  dapat  dipakai  untuk  digunakan  siswa  dalam  memfungsikan  cara berpikirnya sehingga dapat optimal (Patterson & Stirckland, 1986).

Saya sudah membahas sedikit tentang mindtools ini pada CAI dengan tipe mindstools. Definisi CAI itu sendiri sudah saya bahas dalam postingan saya sebelumnya tentang CAI (Computer Assisted Instruction). Definisinya sendiri silahkan klik disini yang sahabat blog - > CAI (Computer Assisted Instruction

Lalu apa definisi mindstools?
Mindtools merupakan suatu alat bantu belajar yang menyediakan sejumlah fasilitas atau fungsi yang dapat dipakai untuk digunakan siswa dalam memfungsikan cara berpikirnya sehingga dapat optimal (Patterson & Stirckland, 1986).
Mindtools adalah sebuah alat bantu dalam proses belajar dimana menyediakan sejumlah fasilitas atau fungsi yang digunakan oleh siswa dalam memfungsikan cara berpikirnya sehingga dapat lebih optimal. Kontrol penuh ada di tangan siswa (learner control) dalam menentukan baik tujuan yang ingin dicapai, materi yang dipelajari, maupun tingkat kedalaman pemahaman yang ingin diraih (Merentek, 2012).
Menurut Jonnasen (1998), mindtools adalah aplikasi komputer yang digunakan oleh peserta didik untuk mewakili apa yang mereka ketahui,  melibatkan pemikiran kritis mereka tentang konten yang mereka pelajari.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa mindtools merupakan suatu alat bantu belajar yang menyediakan sejumlah fasilitas atau fungsi yang dapat dipakai untuk digunakan siswa dalam memfungsikan cara berpikirnya sehingga dapat optimal. Kontrol penuh ada di tangan siswa (learner control) dalam menentukan baik tujuan yang ingin dicapai, materi yang dipelajari, maupun tingkat kedalaman pemahaman yang ingin diraih.

Jenis-jenis Mindtools
Menurut Jonassen (1998), mindtools dibagi menjadi lima jenis yaitu sebagai berikut
1.      Sematic organisation tools
Sebagai alat membantu peserta didik untuk menganalisis dan mengatur apa yang mereka ketahui atau apa yang mereka pelajari. Dua aplikasi yang sering dipakai adalah database dan semantic networking (pemetaan konsep).
2.      Dynamic modeling tools
Membantu pelajar untuk menggambarkan hubungan dinamis antara ide-ide. Aplikasi yang sering dipakai adalah spreadsheets, expert systems,  systems  modeling  tools,  dan microworlds.
3.      Information interpretation tools
Alat yang membantu peserta didik dalam mengakses dan memproses informasi, seperti world wide web. Pada tipe ini terdapat beberapa jenis alat antara lain visualization tools (contohnya alat untuk memvisualisasikan senyawa kimia) dan hypermedia.
4.      Conversation tools
Program yang sesuai untuk belajar melalui diskusi. Mereka menggunakan teknik komunikasi yang berguna untuk negosiasi, pertimbangan cermat, dari kontribusi, sintesis, dan berpikir inklusif dan eksklusif. Contohnya seperti aplikasi chats, MOOs, konferensi video, email, listservs, bulletin boards, dan konferensi komputer.

Tujuan Mindtools
Tujuan mindtools menurut Doering dan Veletsianos (2009), yaitu sebagai berikut:
1.      Mendorong komponen keterampilan yang terlibat dalam memecahkan masalah.
2.      Mengajarkan atau mempersiapkan pelatihan dengan pendekatan umum pada pemecahan masalah.
3.      Mengajarkan atau mempersiapkan kesempatan untuk berlatih memecahkan berbagai masalah pada konten dan area yang spesifik.

Manfaat Mindtools
Menurut Doering dan Veletsianos (2009), terdapat manfaat dari mindtools adalah:
1.      Peningkatan minat dan motivasi
Siswa cenderung dapat mempraktikan atau memakai mindtools dalam aktifitas yang mereka anggap menarik dan memotivasi. Beberapa pengajar juga berpendapat bahwa siswa akan menjadi lebih aktif dan spontan dalam memecahkan masalah.
2.      Mencegah pengetahuan yang lambat
Keutamaan dalam mindtools dapat membuat pengetahuan dan keahlian menjadi berguna untuk siswa, karena menggambarkan bagaimana dan dimana informasi dapat diterapkan ke dalam masalah yang sebenarnya.

Kelebihan Mindtools
Menurut Doering dan Veletsianos (2009) terdapat beberapa kelebihan dari mindtool, yaitu:
1.      Aktivitas yang menantang yang memotivasi siswa untuk menghabiskan waktu yang lebih pada topik yang diangkat.
2.      Mencegah pengetahuan yang sulit ditampilkan dengan mengilustrasikan situasi pada keterampilan mana yang akan diterapkan.

Kekurangan Mindtools
Doering dan Veletsianos (2009) menjelaskan bahwa kekurangan mindtools, yaitu: 
1.      Names versus skills 
Dalam software terdiri dari berbagai macam istilah untuk menjelaskan dalam pemecahan masalah dan tidak semua dari istilah tersebut memiliki arti yang sesuai. Sehingga pengajar harus mengidentifikasi kemampuan yang ditawarkan dengan melihat aktivitas yang dapat dilakukan dengan software tersebut.
2.      Software claims versus effectiveness 
Cukup sulit untuk menemukan software yang efektif yang membantu  memecahkan masalah tertentu.
3.      Possible negative effects of directed instruction
Jenis aplikasi yang sebenarnya dapat membantu untuk memecahkan masalah namun bagi beberapa siswa tidak dapat membantunya karena kemampuan dari siswa tersebut.
4.      Transfer
Kemampuan dalam suatu jenis pemecahan masalah akan benar-benar dilakukan kembali pada jenis masalah yang sama dengan cara yang sama.

Daftar Pustaka
Doering, A., & Veletsianos, G. (2009). Teaching with instructional software. NJ: Pearson Education.
Jonassen, D. H. (1998). Computer as mindtools for engaging learners in critical thinking. Simpósio Internacional de Informática Educativa.
Merentek, R. M. (2012). Pembelajaran berbasis komputer sarana multimedia dalam pengembangan pendidikan. Jurnal Pendidikan Dasar, 3(5),163-174.
Paterson, C. W., & Stirckland, J. (1986). Garbage in, garbage out: Evaluating computer software. New York: New York College Learning Skills Association Noozleter.

Minggu, 30 Juli 2017

Simulation (simulasi)



Sahabat blog..
Tahukah sahabat-sahabat apa itu simulation? Postingan kali ini saya bahas CAI dengan tipe simulation. Definisi CAI itu sendiri sudah saya bahas dalam postingan saya sebelumnya tentang CAI (Computer Assisted Instruction). Jika ingin mengetahui definisinya silahkan klik - > CAI (Computer Assisted Instruction). Selamat membaca

Sedikit saya review, dalam artikel CAI, saya sudah membahas sedikit CAI tipe simulation ini. Menurut Patterson dan Stirckland (1986) CAI tipe ini memberikan kesempatan untuk  menguji kemampuan pada aplikasi nyata dengan menciptakan situasi yang mengikutsertakan  siswa-siswa untuk bertindak pada situasi tersebut. Simulasi  dipergunakan  untuk  mengajar  pengetahuan  prosedural seperti  belajar  bagaimana  untuk  menerbangkan  pesawat  atau  mengemudikan  mobil. Program  simulasi  yang  baik  dapat  memberikan  suatu  lingkungan  untuk  situasi  praktek yang tidak mungkin dapat dilakukan di ruang kelas atau mengurangi resiko kecelakaan pada lingkungan sebenarnya.

Lalu apa itu simulation?
Menurut Doering & Veletsianos (2009), simulasi adalah model computer yang  berdasarkan  kenyataan  atau  sistem  imajinasi  yang  di  desain  untuk mengajarkan bagaimana sebuah sistem bekerja. Selan itu Agusti  (2013) mengungkapkan bahwa simulasi adalah  strategi  pembelajaran  yang  bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkrit melalui penciptaan tiruan-tiruan  bentuk  pengalaman  yang  mendekati  suasana  tanpa  resiko. 
Simulasi juga merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai situasi yang berbeda, dalam konteks instruksional. Simulasi  adalah  program  (software)  komputer  yang  berfungsi  untuk menirukan  perilaku  system  nyata  (realitas)  tertentu  (Manis &  Tri, 2010).

Manfaat simulasi
Menurut  Doering  &  Veletsianos  (2009)  manfaat  dari  CAI  Simulasi adalah  untuk  dapat  mempresentasikan  pengetahuan,  membimbing  siswa, melatih siswa dan menilai hasil belajar, serta untuk pelatihan (training), studi perilaku (behavior), dan hiburan atau permainan (game).

Jenis-Jenis simulasi
Alessi dan Trollip (dalam Doering & Veletsianos, 2009) mengidentifikasi dua  jenis  simulasi,  yaitu  mengajarkan  “tentang”  sesuatu,  dan  mengajarkan “bagaimana  melakukan”  sesuatu.  Selanjutnya  mereka  membagi  membagi simulasi “tentang” ke dalam jenis fisik dan iteratif, dan simulasi “bagaimana untuk  melakukan”  ke  dalam  jenis  prosedural  dan  situasional,  sebagaimana berikut:
1.      Simulasi Fisik
Simulasi  tersebut  membuat  pengguna  dapat  memanipulasi  hal-hal  atau proses  yang  terwakili  di  layar.  Misalnya,  siswa  mungkin  melihat  pilihan bahan  kimia  dengan  petunjuk  bagaimana  menggabungkannya  agar  dapat melihat hasilnya. 
2.      Simulasi Iteratif
Pada  simulasi  ini  dapat  mempercepat  atau  memperlambat  proses  yang biasanya  terjadi  pada  keduanya  baik  secara  perlahan,  atau  cepat  sehingga siswa  tidak  dapat  melihat  kejadian  yang  terjadi.  Misalnya  software  dapat menunjukkan  dampak  dari  perubahan  variabel  demografis  terhadap pertumbuhan  penduduk  atau  faktor  lingkungan  terhadap  ekosistem. Mengacu  pada  tipe  iteratif  ini,  karena  siswa  dapat  menjalankannya berulang-ulang dengan nilai  yang berbeda, dan mengamati hasilnya setiap saat. 
3.      Simulasi Prosedural
Simulasi  prosedural  adalah  aktivitas  yang  mengajarkan  sesuai  dengan urutan yang tepat dari langkah-langkah untuk menunjukkan prosedur suatu objek  tertentu.  Seperti  pada  simulator  penerbangan,  dimana  murid mensimulasikan cara untuk mengemudikan pesawat.
4.      Simulasi Situasional
Pada program ini murid  diberikan situasi mengenai masalah hipotetik dan meminta kepada mereka untuk memberikan tanggapan. Beberapa simulasi memungkinkan untuk adanya berbagai strategi sukses. Seperti membiarkan siswa untuk bermain di pasar saham atau mengoperasikan bisnis.

Salah satu contoh aplikasi CAI tipe simulasi




Daftar Pustaka
Agusti,  Y.  (2013).  Perancangan  aplikasi  pembelajaran  fisika  tingkat  sekolah menengah  pertama  menggunakan  metode  computer  assisted  intruction. Pelita Informatika Budi Darma, 5(1), 48-49.
Doering, A., & Veletsianos, G. (2009). Teaching with instructional software. NJ: Pearson Education.
Manis,  A.  &  Tri,  S.  (2010). Sistem  transportasi  bus  kampus  UNAND.  Jurnal Teknik Industri, 9(1), 13-18.
Paterson, C. W., & Stirckland, J. (1986). Garbage in, garbage out: Evaluating computer software. New York: New York College Learning Skills Association Noozleter.