Laman

Selasa, 24 Desember 2013

Kegelisahan dan Pengharapan



Pengertian Kegelisahan:
            Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar dan cemas. Kegelisahan menggambarkan seseorang tidak tentram perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak gerik tersebut wajahnya lain dari biasanya misalnya berjalan mondar mandir dalam ruangan tertentu sambil menundukkan kepalanya yang merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan.
Seseorang dapat mengalami frustasi karena hal yang diinginkannya tidak tercapai. Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu
  1. Kecemasan kenyataan (obyektif): Suatu  pengalaman  perasaan  sebagai  akibat pengamatan  atau suatu bahaya dalam dunia luar.
  2. Kecemasan  neorotis  (syarat): Timbul karena pengamatan  tentang bahaya dari naluriah.
  3. Kecemasan  moril: Disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap  pribadi memiliki bermacam-macam   emosi  antaranya:  iri, dendam,  dengki,  marah,  gelisah,  cinta, rasa.

Sebab-sebab kegelisahan terjadi:
·         Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran ( yang telah dilakukan )
·         Gelisah terhadap hasil kerja ( tidak memenuhi kepuasan spiritual )
·         Takut akan kehilangan milik ( harta dan jabatan )
·         Takut menghadapi keadaan masa depan ( yang tidak disukai )

Pengertian Pengharapan:
            Pengharapan atau harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan agar sesuatu terjadi atau suatu yang belum terwujud dapat terwujud. Harapan dapat diartikan sebagai menginginkan sesuatu yang dipercayai dan dianggap benar dan jujur oleh setiap manusia dan harapan agar dapat dicapai, memerlukan kepercayaan kepada diri sendiri, kepercayaan kepada orang lain dan kepercayaan kepada Tuhan. Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian yang akan berbuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang di batini dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. 
Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha. Menurut kodratnya dalam diri manusia terdapat 2 dorongan yaitu dorongan kodrat serta dorongan kebutuhan hidup. Kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow kebutuhan manusia menjadi 5 macam atau 5 harapan manusia yaitu:
1.      harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup
2.      harapan untuk memperoleh keamanan
3.      hak untuk mencintai dan dicintai
4.      harapan diterima lingkungan
5.      harapan memperoleh perwujudan cita-cita
               
Hubungan Kegelisahan dengan Pengharapan:
Di saat kita mengalami kegelisahan di suatu tempat dan di suatu kejadian, pasti kita berharap agar tuhan membantu kita dalam melewati itu. Berharap yang terbaik dalam melakukannya. Jika manusia mengingat bahwa kehidupan tidak hanya di dunia saja namun di akhirat juga, maka sudah selayaknya kegelisahan itu datang dan harapan itu tumbuh pada manusia untuk dapat hidup di kedua tempat tersebut dengan bahagia. Dengan begitu manusia dapat menyelaraskan kehidupan antara dunia dan akhirat. Selalu berharap bahwa hari esok lebih baik daripada hari ini, namun kita harus sadar bahwa harapanpun tidak selamanya menjadi kenyataan.

Contoh kasus seseorang yang tidak terbiasa bicara di depan umum:
Dewa tidak terbiasa berbicara di depan umum. Suatu ketika, Dewa diminta untuk mempresentasikan kampusnya di depan umum. Saat itu juga, ia merasakan gelisah, gemetar, dan khawatir. Di saat itu pula harapan pun datang. Harapan agar ia tidak salah dalam menyampaikan pesan yang ingin ia sampaikan. Ia mulai mempresentasikannya dengan perlahan tapi pasti. Akhirnya, ia bisa melawan rasa kegelisahan, khawatir dan lain-lain, dan ia dapat mempresentasikannya dengan baik. Sesuai dengan yang ia harapkan sebelum ia memulainya.

Tanggapan:
Rasa gelisah semua orang memilikinya. Ketika kita ingin melakukan sesuatu pasti rasa itu selalu ada. Terlebih jika kita ingin melakukan suatu tindakan yang melibatkan orang banyak. Namun rasa gelisah bisa kita lawan dan bisa kita kalahkan jika kita yakin dan percaya akan kemampuan kita. Kita bisa melakukannya dengan baik. Di saat kita gelisah, di saat itulah tumbuh harapan. Setiap orang ingin harapannya terwujud namun terkadang terhalang rasa gelisah dan takut.

Sumber:

Tanggung Jawab



            Tanggung jawab menurut kamus bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sedangkan bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul, menanggung segala sesuatunya dan menanggung akibat dari apa yang telah diperbuat. Selain itu tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di lakukan baik dengan sengaja maupun dengan tidak di sengaja serta merupakan wujud kesadaran akan kewajiban yang bersifat kodrati. Sifat kodrati artinya sudah menjadi bagian hidup manusia bahwa setiap manusia di bebani dengan tanggung jawab. Manusia yang beradab adalah manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat dari perbuatan baik atau buruk yang di perbuatnya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan.
            Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala yang menjadi tanggung jawabnya dan orang yang bertanggung jawab adalah orang yang mau berkorban demi kepentingan orang lain. Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak, dan dapat juga tidak mengacu kepada hak. Maka dengan tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya. Kewajiban di bagi atas dua yaitu:
1.      Kewajiban terbatas: Kewajiban yang tanggung jawabnya diberlakukan kepada setiap orang sama, tidak di beda-bedakan. Contoh: peraturan yang ada di dalam undang-udang.
2.      Kewajiban tidak terbatas: Kewajiban yang tanggung jawabnya diberlakukan kepada semua orang, nilainya lebih tinggi sebab dijalankan dengan suara hati. Seperti keadilan dan kebajikan.

Manfaat tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari:
  1. Menumbuhkan rasa disiplin yang tinggi
  2. Dapat menghargai waktu
  3. Dapat dipercaya oleh orang lain baik dalam sisi pekerjaan ataupun yang lainnya
  4. Kesuksesan cepat di raih
  5. Memperoleh kebahagiaan
  6. Mampu berbuat adil dan mencoba untuk adil

Macam-macam tanggung jawab:
1.      Tanggung jawab terhadap tuhan.
      Tuhan menciptakan manusia bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupan manusia yang mempunyai tanggung jawab langsung terhadap tuhan, sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.

2.      Tanggung jawab terhadap diri sendiri.
      Menuntut kesadaran setiap manusia untuk memenuhi kewajibannya masing-masing dalam mengembangkan kepribadian. Sehingga menghasilkan manusia yang sesuai dengan yang diinginkan.

3.      Tanggung jawab terhadap keluarga.
      Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga yang terdiri dari suami, istri, ayah, ibu, anak-anak, dan orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab juga menyangkut nama baik keluarga. Tanggung jawab merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan dan kehidupan. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya.

4.      Tanggung jawab terhadap masyarakat.
      Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain. Selain dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial, manusia sangat membutuhkan manusia lain. Oleh sebab itu manusia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia di sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam bermasyarakat tersebut. Segala tingkah laku dan perbuatannya di lingkungan masyarakat harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
5.      Tanggung jawab kepada bangsa dan negara.
      Setiap manusia, setiap individu merupakan warga negara dalam suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma yang telah di buat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Apabila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara.

Contoh kasus yang saya ambil:
Di dalam suatu keluarga, ayah, ibu dan anak memiliki tanggung jawab masing-masing. Ayah memiliki tanggung jawab mencari nafkah untuk memberi makan keluarganya. Ibu  memiliki tanggung jawab menjaga dan merawat anak-anaknya. Sedangkan anak memiliki tanggung jawab untuk belajar.

Tanggapan:
Setiap seseorang pasti mempunyai tanggung jawab. Hanya saja terkadang manusianya sendiri yang kurang memperhatikannya dan menganggap tanggung jawab adalah sepele. Sehingga tanggung jawab bukan hal yang di wajibkan. Di dalam suatu keluarga, tidak sama tanggung jawabnya. Kita mempunyai tanggung jawab masing-masing. Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran diri kita untuk memenuhi kewajiban.

Sumber:
  1. http://baguspemudaindonesia.blogdetik.com/2011/04/20/manusia-dan-tanggung-jawab/
  2. http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/06/12/mengenal-arti-kata-tanggung-jawab-567952.html 
  3. http://aripsaputra.blogspot.com/2012/05/manusia-dan-tanggung-jawab.html


Ideologi dan langkah-langkah dalam berpandangan hidup


Ideologi berasal dari dua kata bahasa Yunani yaitu “idea” yang berarti mengetahui pikiran, melihat dengan budi dan logos mengandung arti gagasan, pengertian, kata, dan ilmu. Jadi ideologi berarti kumpulan ide atau gagasan, pemahaman-pemahaman, pendapat-pendapat, atau pengalaman-pengalaman.
Ideologi dicetuskan oleh Antoine Destutt Tracy (1757-1836). Antoine Destutt Tracy adalah seorang ahli filsafat prancis. Ia berpendapat bahwa ideologi merupakan cabang filsafat yang disebut science de ideas ( sains tentang ide ). Tahun 1796 ia mendefinisikan ideologi sebagai ilmu tentang pikiran manusia, yang mampu menunjukkan jalan yang benar menuju masa depan. Pada awalnya, ideologi berarti ilmu tentang terjadinya cita-cita, gagasan, dan buah pikiran. Dalam perkembangannya, ideologi didefinisikan oleh para tokoh sebagai berikut.
  1. Descartes: Ideologi adalah inti dari semua pikiran manusia
  2. Machiavelli: Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.
  3. Thomas Hobbes: Ideologi adalah seluruh cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.
  4. Francis Bacon: Ideologi adalah paduan atau gabungan pemikiran mendasar dari suatu konsep.
  5. Karl Marx: Ideologi adalah alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat.
  6. Napoleon: Ideologi adalah keseluruhan pemikiran politik dari musuh-musuhnya.
Ideologi digunakan dalam suatu negara sebagai landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadiannya dalam alam sekitarnya. Ideologi membantu suatu negara dalam membuka wawasan yang memberikan makna dan tujuan dalam kehidupan bernegara. Selain itu, juga berguna sebagai bekal dan jalan suatu negara untuk menemukan identitasnya. Ideologi merupakan sebuah kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong negara untuk melakukan kegiatannya dan mencapai tujuan negara.


Dengan demikian, ideologi dapat disimpulkan sebagai:
  1. Nilai yang menentukan seluruh hidup manusia.
  2. Gagasan yang diatur dengan baik tentang manusia dan kehidupannya.
  3. Kesepakatan bersama yang membuat nilai dasar masyarakat dalam suatu negara.
  4. Pembangkit kesadaran masyarakat akan kemerdekaan melawan penjajah.
  5. Gabungan antara pandangan hidup yang merupakan nilai-nilai dari suatu bangsa serta dasar negara yang memiliki nilai-nilai falsafah yang menjadi pedoman hidup suatu bangsa.
Setiap manusia ataupun negara pasti memiliki pandangan hidup walau berbeda cara pandangnya. Bagaimana kita memeperlakukan, tergantung kepada yang menjalaninya. Ada yang memperlakukan sebagai sarana, agar dapat mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukaan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya. Agar kita mendapatkan sarana untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita dengan baik, kita harus mempunyai langkah-langkah dalam pandangan hidup. Langkah-langkah pandangan hidup tersebut yaitu:
  1. Mengenal
Suatu kodrat pertama dari setiap aktivitas hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia.

  1. Mengerti
    Tidak hanya mengenal tetapi kita juga harus mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Contohnya berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur'an dan Hadist, serta bagaimana mengatur kehidupan yang baik untuk di dunia maupun di akhirat.

  1. Menghayati
    Kita dapat dengan mudah memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran dalam pandangan hidup itu sendiri. Nilai-nilai yang terkandung didalamnya merupakan memperluas atau memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri.

  1. Meyakini
    Setelah mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan ataupun negara dan dari kehidupan di akherat, maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.

  1. Mengabdi
    Merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedangkan wujudnya dapat dirasakan oleh pribadi kita masing-masing. Dan manfaat itu bisa terwujud ketika masih hidup ataupun sesudah meninggal yaitu di alam akherat.

  1. Mengamankan
    Bila sudah mengabdikan, lalu apabila ada orang lain yang mengganggu atau mayalahkannya, tentu dia tidak menerima bahkan cenderung untuk mengadakan perlawanan. Hal ini karena dalam berpandangan hidup itu dia telah mengikuti langkah-langkah sebelumnya dan langkah-langkah yang ditempuhnya itu telah dibuktikan kebenarannya sehingga akibatnya bila ada orang lain yang mengganggunya maka dia pasti akan mengadakan suatu respon, entah respon tersebut berwujud tindakan atau yang lainnya.

Sumber:

Keadilan dan Macam-Macam Keadilan



            Keadilan merupakan kondisi kebenaran secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda ataupun manusia. Menurut teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. Menurut teori lain, keadilan belum tercapai: "Kita tidak hidup di dunia yang adil". Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Banyaknya variasi teori keadilan yang memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya .

Pengertian keadilan menurut beberapa ahli:
  • Menurut Aristoteles: Kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proposi tersebut berarti ketidakadilan.
  • Menurut John Rawls: Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran.
  • Menurut Socrates: Keadilan tercipta bila warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.
  • Menurut Kong Hu Cu: Keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.

Macam-macam keadilan menurut Aristoteles:
  1. Keadilan Distributif: Keadilan yang berhubungan dengan distribusi jasa dan kemakmuran menurut kerja dan kemampuannya.
  2. Keadilan Komutatif: Keadilan yang berhubungan dengan persamaan yang diterima oleh setiap orang tanpa melihat jasa-jasa perseorangan.
  3. Keadilan Kodrat Alam: Keadilan yang bersumber pada hukum kodrat alam.
  4. Keadilan Konvensional: Keadilan yang mengikat warga negara karena keadilan itu didekritkan melalui kekuasaan.

Macam-macam keadilan:
  1. Keadilan Komutatif (iustitia commutativa): Keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang apa yang menjadi bagiannya berdasarkan hak seseorang (diutamakan obyek tertentu yang merupakan hak seseorang).
  2. Keadilan Distributif (iustitia distributiva): Keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang apa yang menjadi haknya berdasarkan asas proporsionalitas atau kesebandingan berdasarkan kecakapan, jasa atau kebutuhan.
  3. Keadilan Legal (iustitia legalis): Keadilan berdasarkan undang-undang (obyeknya tata masyarakat) yang dilindungi undang-undang untuk kebaikan bersama (bonum Commune).
  4. Keadilan Vindikatif (iustitia vindicativa): Keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang hukuman atau denda sesuai dengan pelanggaran atau kejahatannya.
  5. Keadilan Kreatif (iustitia creativa): Keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang bagiannya berupa kebebasan untuk mencipta sesuai dengan kreatifitas yang dimilikinya di berbagai bidang kehidupan.
  6. Keadilan Protektif (iustitia protectiva): keadilan yang memberikan perlindungan kepada pribadi-pribadi dari tindakan sewenang-wenang pihak lain.
  7. Keadilan Sosial menurut Franz Magnis Suseno: Keadilan yang pelaksanaannya tergantung dari struktur proses ekonomi, politik, sosial, budaya dan ideologis dalam masyarakat. Struktur sosial adalah hal pokok dalam mewujudkan keadilan sosial, tidak hanya menyangkut upaya penegakan keadilan-keadilan tersebut melainkan masalah kepatutan dan pemenuhan kebutuhan hidup yang wajar bagi masyarakat. 

Saya akan mengambil contoh kasus pengendara mobil yang sedang melewati tol.
Pengendara mobil A merupakan anak salah satu pejabat. Sedangkan pengendara mobil B adalah sopir yang bekerja kepada salah satu pejabat. Dilain waktu, kedua pengendara tersebut sama-sama menabrak pengendara lain sehingga menimbulkan luka-luka dan korban meninggal dunia. Polisi menyelidiki kasus tersebut dan menjadikan pengendara mobil A dan B tersangka. Akan dikatakan adil jika kedua pengendara mobil A dan B sama-sama di penjara.

Tanggapan:
Akan di katakan adil apabila kedua belah pihak merasakan hal yang sama. Sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan. Tidaklah mementingkan perbedaan fisik, ras, agama, ekonomi dan keluarga. Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya dan tidak ada perbedaan. Keadilan penting ditegakkan demi kelangsungan hidup manusia.

Sumber:


Keindahan yang Mengandung Nilai Ekstrinsik dan Instrinsik


Pengertian Keindahan
            Keindahan berasal dari kata indah yaitu perasaan yang timbul akibat suatu yang diyakini itu suci atau bersih dan dapat di rasakan oleh semua indera manusia, sehingga menimbulkan perasaan nyaman, damai, tentram dan bahagia. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik tambah. Tidak kebenaran berarti tidak indah.
            Keindahan bersifat universal yang memiliki arti tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat. Benda yang mempunyai sifat indah merupakan segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, warna, tatanan dan lain sebagainya. Lingkungan keindahan manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sosial, serta budaya .
           
Dalam Arti Luas:
Menurut beberapa ahli antara lain:
1.      Plato : “watak yang indah adalah hukum yang indah”.
2.      Aristoteles : “keindahan merupakan sesuatu yang selain baik juga menyenangkan”.
3.      Plotinus menuliskan dalam buku “ilmu yang indah dan kebijakan yang indah”.
Bangsa Yunani mengenal keindahan dalam estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi
  1. Keindahan seni: Keindahan yang tercipta dari hasil karya seseorang tehadap seni. Seni sering sekali menjadi penghubung keindahan agar bisa dinikmati oleh pengamat objeknya. Seseorang paling dominan menikmati keindahan itu lewat seni.
  2. Keindahan alam: Keindahan alam adalah keindahan yang sudah ada di alam sekitar kita. Keindahan yang ada bisa dinikmati oleh penglihatan kita. 
  3. Keindahan moral: Keindahan yang tercipta dari suatu tingkah laku dan perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Keindahan intelektual: Keindahan yang tercipta dari hasil pemikiran berdasarkan ilmu pengetahuan.
Menurut Estetis Murni: Pengalaman estetis dari seseorang dalam berhubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya. (berdasarkan penglihatan, harmoni dalam pendengaran).

Dalam Arti Sempit atau Terbatas:  Hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yakni bentuk dan warna. Keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengamat.

Nilai Ekstrinsik dan Instrinsik
Nilai ekstrinsik: Nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Kumpulan peristiwa yang sama oleh dua orang penulis mungkin saja disusun berdasarkan urutan atau struktur yang berbeda, sehingga nilai seninya juga berbeda. Cara menyusun yang berbeda ini menentukan arti ekstrinsiknya atau isi seni. Contohnya puisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak dan irama.
Nilai instrinsik: Nilai bentuk seni yang dapat diindera dengan mata, telinga atau keduanya. Nilai bentuk ini kadang disebut nilai struktur yaitu bagaimana cara menyusun nilai-nilai ekstrinsiknya atau bahannya berupa rangkaian peristiwa. Semuanya disusun begitu rupa sehingga menjadi sebuah bentuk yang berstruktur. Cara menyusun bentuk  ini melahirkan sebuah cerita. Contohnya pesan puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi.

            Inilah pula yang menyebabkan keindahan karya seni bukan hanya menyangkut keindahan instrinsiknya, tetapi juga menyangkut ekstrinsiknya. Karya seni tetap harus mengandung keindahan dalam pengertian menyenangkan inderawi dan menggembirakan batin seperti pemandangan alam. Hanya saja dalam karya seni masih ditambah dengan penyampaian makna. Pemandangan tak berkata atau tidak menyampaikan pesan, tetapi setiap karya seni selalu menyampaikan pesan.

Contoh kasus:
Dua orang sedang melukis daun yang jatuh. Kedua pelukis tersebut dapat menghasilkan dua keindahan yang berbeda. Ini disebabkan karena cara instrinsik atau cara melukiskan jatuhnya daun tadi yang berbeda, berdasarkan visi atau pandangan penyair terhadap bahannya dan objek yang diamati yaitu jatuhnya daun.

Tanggapan:
Keindahan yang dirasakan setiap manusia berbeda-beda tergantung dari pandangan manusia itu sendiri. Bila keindahan itu benar dirasakan maka manusia itu akan merasa nyaman dan tentram. Hal yang membuat perbedaan sudut pandang tentang keindahan pada setiap manusia adalah kadar ilmu pengetahuan manusia itu sendiri akan nilai-nilai yang terkandung dalam keindahan tersebut, karena perbedaan inilah yang membuat penilaian setiap manusia akan keindahan selalu berbeda-beda.

Sumber: