Perbedaan Psikoterapi dan
Konseling
Dalam artikel sebelumnya telah di
bahas sedikit tentang perbedaan psikoterapi dan konseling. Dalam artikel ini saya
akan menjelaskan kembali perbedaan psikoterapi dan konseling. Konseling merupakan proses membantu
seseorang untuk belajar menyelesaikan masalah interpersonal, emosional dan
memutuskan hal tertentu. Percakapannya merupakan percakapan dua arah. Tujuannya
membantu klien mengenal dirinya, memahami permasalahannya, melihat peluang dan
mencari alternatif penyelesaiannya. Sedangkan psikoterapi, interaksi sistematis
klinis dan terapis dengan memanfaatkan prinsip psikologis untuk melakukan
perubahan pikiran, perasaan, dan perilaku klien dengan tujuan membantu klien
mengatasi perilaku abnormal dan memecahkan masalah. Dibawah ini tabel perbedaan
konseling dan psikoterapi yang disimpulkan oleh Pallone (1977) dan Pattersone
(1973) Dikutip oleh Thompson dan Rudolph (1983).
Konseling untuk
|
Psikoterapi untuk
|
Klien
|
Pasien
|
Gangguan
yang kurang serius
|
Gangguan
yang serius
|
Masalah:
Jabatan, Pendidikan
|
Masalah
kepribadian dan pengambilan keputusan
|
Berhubungan
dengan pencegahan
|
Berhubungan
dengan penyembuhan
|
Lingkungan
pendidikan dan non medis
|
Lingkungan
medis
|
Berhubungan
dengan kesadaran
|
Berhubungan
dengan ketidaksadaran
|
Metode
pendidikan
|
Metode
penyembuhan
|
Persentase
waktu yang digunakan oleh konselor & psikoterapis dalam aktivitas
profesionalnya :
Proses |
Konseling (%) |
Psikoterapi (%) |
listening
|
20
|
60
|
Questioning
|
15
|
10
|
Evaluating
|
5
|
5
|
Interpreting
|
1
|
3
|
Supporting
|
5
|
10
|
Explaining
|
15
|
5
|
Informing
|
20
|
3
|
Advising
|
10
|
3
|
Ordering
|
9
|
1
|
Mental Illenes
- Biological
Meliputi keadaan mental organik, penyakit afektif, psikosis dan
penyalahgunaan zat. Menurut Dr. John Grey, Psikiater Amerika (1854) pendekatan ini
lebih manusiawi. Pendapat yang berkembang waktu itu adalah penyakit mental
disebabkan karena kurangnya insulin.
- Psychological
Meliputi suatu peristiwa pencetus dan efeknya terhadap perfungsian yang
buruk, sekuel pasca-traumatic, kesedihan yang tak terselesaikan, krisis
perkembangan, gangguan pikiran dan respon emosional peuh stres yang
ditimbulkan. Selain itu pendekatan ini juga meliputi pengaruh sosial,
ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungan dan hambatan pertumbuhan
sepanjang hidup individu.
- Sociological
Meliputi kesukaran pada sistem dukungan sosial, makna sosial atau budaya
dari gejala dan masalah keluarga. Dalam pendekatan ini harus mempertimbangkan
pengaruh proses-proses sosialisasi yang berlatar belakangkan kondisi
sosio-budaya tertentu.
- Philosophic
Kepercayaan terhadap martabat dan harga diri sesorang dan kebebasan diri
seseorang untuk menentukan nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan ini dasar
filsafatnya tetap ada, yakni menghargai sistem nilai yang dimiliki oleh klien,
sehingga tidak ada istilah keharusan atau pemaksaan.
Bentuk-bentuk Terapi
- Terapi Supportive
Suatu bentuk terapi alternatif
untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang
dihadapi dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan
psikisnya. Terapi suportif menawarkan dukungan kepada pasien oleh seorang
tokoh yang berkuasa selama periode penyakit, kekacauan atau dekompensasi
sementara. Pendekatan ini untuk memulihkan dan memperkuat pertahanan pasien dan
mengintegrasikan kapasitas yang telah terganggu. Caranya dengan memberikan
suatu periode penerimaan dan ketergantungan bagi pasien yang membutuhkan
bantuan untuk menghadapi rasa bersalah, malu dan kecemasan dan dalam menghadapi
frustasi atau tekanan eksternal yang mungkin terlalu kuat untuk dihadapi. Syarat
pemberian terapi yaitu gangguan bersifat sedang dan kepribadian premorbid
pasien yang kuat disertai dengan adanya pemulihan diri yang kuat.
-
Terapi Reeducative
Untuk mencapai pengertian tentang
konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan usaha
berencana untuk menyesuaikan diri, memodifikasi tujuan dan membangkitkan
serta mempergunakan potensi-potensi kreatif yang ada.
- Terapi Rekonstruktif
Yakni menyelami alam tak sadar melalui
teknik seperti asosiasi bebas, interpretasi mimpi, analisa daripada transfersi.
Terapi ini untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya di
alam tak sadar, dengan usaha untuk mendapatkan perubahan yang luar daripada
struktur kepribadian dan pengluasan pertumbuhan kepribadian dengan pengembangan
potensi penyesuaian diri yang baru.
Daftar Pustaka:
-
Markam,
Sumarmo,. dan Suprapti, Slamet I.S. (2003). Pengantar psikologi klinis.
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
-
Gunarsa,
Singgih D. (2007). Konseling dan
Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia.
-
Andi.
2008. Pengantar Konseling dan Psikoterapi.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
-
Chaplin, J. P. 2006. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.