Psikoterapi
(Psychotherapy) mempunyai pengertian cukup banyak dan kabur. Karena
istilah tersebut digunakan dalam berbagai bidang operasional ilmu empiris,
seperti psikiatri, psikologi, bimbingan dan penyuluhan (guidance and
conseling), kerja sosial (casework), pendidikan dan ilmu agama. Dalam
perspektif bahasa, psikoterapi berasal dari kata psyche dan therapy.
Kata psyche berarti jiwa. Sedangkan therapy yang berarti
penyembuhan. Dalam bahasa arab psyche dapat dipadankan dengan “nafs”
dengan bentuk jama’nya “anfus” atau “nufus” yang berarti jiwa,
ruh, darah, jasad, orang diri dan sendiri. Sedangkan therapy berarti
penyembuhan atau pengobatan.
Secara
umum, psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara pasien dan terapis
yang menggunakan prinsip-prinsip psikologis untuk membantu menghasilkan
perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan pasien supaya membantu
pasien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam
hidup atau berkembang sebagai seorang individu.
Tujuan
Dalam
buku “Psikiatri” tujuan psikoterapi adalah..
a.
Perawatan
akut (intervensi krisis dan stabilisasi).
b.
Rehabilitasi
( memperbaiki gangguan perilaku berat).
c.
Pemeliharaan
(pencegahan keadaan memburuk jangka panjang).
d.
Restrukturisasi
(meningkatkan perubahan yang terus-menerus pada pasien).
Berikut
ini akan di uraikan tujuan psikoterapi secara khusus dari beberapa metode dan
teknik psikoterapi yang banyak peminatnya, dari Ivey, et al (1987) dan Corey
(1991).
-
Tujuan
psikoterapi dengan pendekatan psikodinamik menurut Ivey, et al (1987):
Membuat
sesuatu yang tidak sadar, menjadi sesuatu yang disadari. Rekonstruksi
kepribadiannya dilakukan kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun
sintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama.
-
Tujuan
psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisis menurut Corey (1991)
Membuat
sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien
dalam menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan
bekerja melalui
konflik-konflik yang di tekan melalui pengalaman intelektual.
-
Tujuan
psikoterapi dengan pendekatan Rogerian (terpusat pada pribadi)
~
Menurut
Ivey, et al (1987) :
Perilaku yang lebih bisa
menyesuaikan. Arah perubahan perilaku yang khusus
ditentukan oleh klien.
~
Menurut
Corey (1991) :
Terapi perilaku bertujuan secara
umum untuk menghilangkan perilaku yang
malasuai (maladaptive) dan lebih banyak
mempelajari perilaku yang efektif.
Memusatkan pada faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku dan mencari
apa yang dapat dilakukan terhadap perilaku
yang menjadi masalah.
-
Tujuan
psikoterapi dengan terapi kognitif-behavioristik
~
Menurut
Ivey, et al (1987) :
Menghilangkan cara berpikir yang
menyalahkan diri sendiri,
mengembangkan cara memandang lebih rasional dan
toleran terhadap diri
sendiri dan orang lain. Selanjutnya perilaku yang nyata
berdasarkan cara
berpikir seperti itu.
~
Menurut
Corey (1991) :
Merumuskan mengenai kogtif –
behavioristik dan sekaligus terapi rasional –
emotif dengan menghilangkan cara memandang dalam kehidupan pasien
yang menyalahkan diri sendiri dan membantunya memperoleh pandangan
dalam hidup
secara lebih rasional dan toleran. Untuk membantu pasien
mempergunakan metode
yang lebih ilmiah atau objektif untuk memecahkan
masalah emosi dan perilaku
dalam kehidupan selanjutnya.
-
Tujuan
psikoterapi dengan teknik gestalt:
~
Menurut
Ivey, et al (1987) :
Agar seseorang lebih menyadari
mengenai kehidupannya dan bertanggung
terhadap arah kehidupan seseorang.
~
Menurut
Corey (1991) :
Membantu klien memperoleh
pemahaman mengenai saat-saat dari
pengalamannya. Untuk merangsangnya menerima
tanggung jawab.
Klien berperan aktif dalam
menyusun tujuan terapi dan menilai bagaimana tujuan-tujuan ini bisa tercapai.
Unsur
Unsur
utamanya yaitu :
- Terapis : Seseorang
yang melakukan serangkaian terapi untuk membantu
penyembuhan klien.
-
Klien : Seseorang
atau sekelompok orang yang akan melakukan serangkaian
terapi untuk penyembuhan.
-
Proses : Urutan
pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau
menghasilkan suatu hasil.
Masserman
(lihat Karasu, 1984) melaporkan tujuh parameter pengaruh dasar yang mencakup
unsur-unsur lazim pada semua jenis psikoterapi antara lain:
-
Peran
sosial psikoterapis
-
Hubungan
(persekutuan terapeutik)
-
Hak
-
Retrospeksi
-
Re-edukasi
-
Rehabilitasi
-
Resosialisasi
-
Rekapitulasi
Daftar Pustaka:
-
Gunarsa,
Singgih D. (2007). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia.
-
Abdul Aziz Ahyadi. (1991). Psikologi Agama Kepribadian
Pancasila. Bandung:
Sinar Baru.
-
Subandi. (2002). Psikoterapi Pendekatan Konvensional, dan
Kontemporer.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
-
Semiun,
Yustinus. (2006). Kesehatan Mental 3.
Yogyakarta: Kanisius.
-
Setio,
Dr. Melfiawati. (1994). Buku Saku
Psikiatri. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar