Laman

Sabtu, 21 Maret 2015

Psikoterapi 1




Psikoterapi (Psychotherapy) mempunyai pengertian cukup banyak dan kabur. Karena istilah tersebut digunakan dalam berbagai bidang operasional ilmu empiris, seperti psikiatri, psikologi, bimbingan dan penyuluhan (guidance and conseling), kerja sosial (casework), pendidikan dan ilmu agama. Dalam perspektif bahasa, psikoterapi berasal dari kata psyche dan therapy. Kata psyche berarti jiwa. Sedangkan therapy yang berarti penyembuhan. Dalam bahasa arab psyche dapat dipadankan dengan “nafs” dengan bentuk jama’nya “anfus” atau “nufus” yang berarti jiwa, ruh, darah, jasad, orang diri dan sendiri. Sedangkan therapy berarti penyembuhan atau pengobatan.
Secara umum, psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara pasien dan terapis yang menggunakan prinsip-prinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan pasien supaya membantu pasien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.

Tujuan
Dalam buku “Psikiatri” tujuan psikoterapi adalah..
a.       Perawatan akut (intervensi krisis dan stabilisasi).
b.      Rehabilitasi ( memperbaiki gangguan perilaku berat).
c.       Pemeliharaan (pencegahan keadaan memburuk jangka panjang).
d.      Restrukturisasi (meningkatkan perubahan yang terus-menerus pada pasien).

Berikut ini akan di uraikan tujuan psikoterapi secara khusus dari beberapa metode dan teknik psikoterapi yang banyak peminatnya, dari Ivey, et al (1987) dan Corey (1991).
-          Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikodinamik menurut Ivey, et al  (1987):
        Membuat sesuatu yang tidak sadar, menjadi sesuatu yang disadari. Rekonstruksi 
        kepribadiannya dilakukan kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun 
        sintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama.
-          Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisis menurut Corey (1991)
  Membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Membantu klien 
  dalam menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat dan 
  bekerja melalui konflik-konflik yang di tekan melalui pengalaman intelektual.
-          Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Rogerian (terpusat pada pribadi)
  ~         Menurut Ivey, et al (1987)  :   
                Perilaku yang lebih bisa menyesuaikan. Arah perubahan perilaku yang khusus 
                ditentukan  oleh klien.
  ~         Menurut Corey (1991)     : 
                Terapi perilaku bertujuan secara umum untuk menghilangkan perilaku yang 
                malasuai (maladaptive) dan lebih banyak mempelajari perilaku yang efektif. 
                Memusatkan pada faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dan mencari 
                apa yang dapat dilakukan terhadap perilaku yang menjadi masalah.
-          Tujuan psikoterapi dengan terapi kognitif-behavioristik
  ~         Menurut Ivey, et al (1987)  :   
                Menghilangkan cara berpikir yang menyalahkan diri sendiri, 
                mengembangkan cara memandang lebih rasional dan toleran terhadap diri 
                sendiri dan orang lain. Selanjutnya perilaku yang nyata berdasarkan cara 
                berpikir seperti itu.
  ~         Menurut Corey (1991)     : 
                Merumuskan mengenai kogtif – behavioristik dan sekaligus terapi rasional – 
                emotif dengan menghilangkan cara memandang dalam kehidupan pasien 
                yang menyalahkan diri sendiri dan membantunya memperoleh pandangan
                dalam hidup secara lebih rasional dan toleran. Untuk membantu pasien 
                mempergunakan metode yang lebih ilmiah atau objektif untuk memecahkan
                masalah emosi dan perilaku dalam kehidupan selanjutnya.
 -          Tujuan psikoterapi dengan teknik gestalt:
   ~         Menurut Ivey, et al (1987)  :   
                 Agar seseorang lebih menyadari mengenai kehidupannya dan bertanggung
                 terhadap arah kehidupan seseorang.
   ~         Menurut Corey (1991)     : 
                 Membantu klien memperoleh pemahaman mengenai saat-saat dari 
                 pengalamannya. Untuk merangsangnya menerima tanggung jawab.

Klien berperan aktif dalam menyusun tujuan terapi dan menilai bagaimana tujuan-tujuan ini bisa tercapai.

Unsur
Unsur utamanya yaitu :
-          Terapis   :  Seseorang yang melakukan serangkaian terapi untuk membantu 
                         penyembuhan klien.
-          Klien      :  Seseorang atau sekelompok orang yang akan melakukan serangkaian 
                         terapi untuk  penyembuhan.
-          Proses     :  Urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau 
                         didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian yang 
                         menghasilkan suatu hasil.

Masserman (lihat Karasu, 1984) melaporkan tujuh parameter pengaruh dasar yang mencakup unsur-unsur lazim pada semua jenis psikoterapi antara lain:
-          Peran sosial psikoterapis
-          Hubungan (persekutuan terapeutik)
-          Hak
-          Retrospeksi
-          Re-edukasi
-          Rehabilitasi
-          Resosialisasi
-          Rekapitulasi

Daftar Pustaka:
-          Gunarsa, Singgih D. (2007). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia.
-          Abdul Aziz Ahyadi. (1991). Psikologi Agama Kepribadian Pancasila. Bandung: 
            Sinar Baru.
-          Subandi. (2002). Psikoterapi Pendekatan Konvensional, dan Kontemporer. 
            Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
-          Semiun, Yustinus. (2006). Kesehatan Mental 3. Yogyakarta: Kanisius.
-          Setio, Dr. Melfiawati. (1994). Buku Saku Psikiatri. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar