PENGARUH
Apa sih yang pertama kali terbesit di benak Anda mendengar
kata “pengaruh”? Apakah Anda sudah mengetahui artinya? Seringkali kita
mendengar kata tersebut namun tidak mengetahui definisinya secara jelas. Agar
dapat memahami dan mengerti definisi pengaruh, berikut ini akan dijelaskan
mengenai pengertian dari kata “pengaruh” dari kamus bahasa indonesia. Selamat
memperhatikan artikel di bawah ini.
-
Pengaruh : Daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang
atau benda) yang
ikut membentuk watak kepercayaan dan perbuatan seseorang.
ikut membentuk watak kepercayaan dan perbuatan seseorang.
-
Pengaruh : Daya yang ada atau timbul dari sesuatu, orang,
benda
dan sebagainya yang berkuasa atau yang berkekuatan gaib dan
sebagainya.
dan sebagainya yang berkuasa atau yang berkekuatan gaib dan
sebagainya.
-
Pengaruh : Suatu keadaan ada hubungan timbal balik, atau
hubungan sebab
akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang di
pengaruhi.
akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang di
pengaruhi.
-
Pengaruh : Daya yang bisa memicu sesuatu, menjadikan
sesuatu berubah.
KUNCI-KUNCI PERUBAHAN
PERILAKU
Setelah membaca definisi pengaruh, kita dapat melihat
bahwa dari “pengaruh” tersebut dapat merubah tindakan atau perilaku individu
atau kelompok. Perubahan perilaku dapat terjadi dikarenakan beberapa faktor.
Dibawah ini akan dijelaskan perubahan perilaku berdasarkan teori-teori yang
telah ada.
-
Teori
S-O-R:
Perubahan
perilaku didasari oleh: Stimulus – Organisme - Respons.
Perubahan
perilaku terjadi dengan cara meningkatkan atau memperbanyak rangsangan
(stimulus). Oleh sebab itu perubahan perilaku terjadi melalui proses
pembelajaran (learning process). Prosesnya:
a.
Adanya
stimulus (rangsangan): Diterima atau ditolak.
b.
Apabila
diterima (adanya perhatian), mengerti (memahami) stimulus.
c.
Subyek
(organisme) mengolah stimulus dan hasilnya:
i.
Kesediaan
untuk bertindak terhadap stimulus (attitude).
ii.
Bertindak
(berperilaku) apabila ada dukungan fasilitas (practice).
-
Teori
“Dissonance”: Festinger
Perilaku seseorang terjadi karena adanya keseimbangan antara
sebab atau alasan dan akibat atau keputusan yang diambil (conssonance). Apabila
terjadi stimulus dari luar yang lebih kuat, maka dalam diri orang tersebut akan
terjadi ketidak seimbangan (dissonance). Jika akhirnya stilmulus tersebut
direspons positif maka terjadilah perilaku baru (hasil perubahan), dan akhirnya
kembali terjadi keseimbangan lagi (conssonance).
Rumus perubahan perilakunya : Terjadinya
perubahan perilaku karena adanya perbedaan elemen kognitif yang seimbang dengan
elemen tidak seimbang.
-
Teori fungsi: Katz
Perubahan perilaku terjadi karena adanya kebutuhan. Oleh
sebab itu stimulus atau obyek perilaku harus sesuai dengan kebutuhan orang
(subyek). Prinsip teorinya:
a)
Perilaku
merupakan fungsi instrumental (memenuhi kebutuhan subyek)
b)
Perilaku
merupakan pertahanan diri dalam menghadapi lingkungan (bila
hujan, panas)
hujan, panas)
c)
Perilaku
sebagai penerima obyek dan pemberi arti obyek (respons
terhadap gejala sosial)
terhadap gejala sosial)
d)
Perilaku
berfungsi sebagai nilai ekspresif dalam menjawab situasi
(marah, senang).
(marah, senang).
-
Teori
“Driving forces”: Kurt Lewin
Perilaku
adalah merupakan keseimbangan antara kekuatan pendorong (driving forces) dan
kekuatan penahan (restraining forces). Perubahan perilaku terjadi apabila ada
ketidak seimbangan antara kedua kekuatan tersebut. Kemungkinan terjadinya
perubahan - perubahan perilaku:
a)
Kekuatan
pendorong meningkat, kekuatanpenahan tetap.
b)
Kekuatan
pendorong tetap, kekuatan penahan menurun.
c)
Kekuatan
pendorong meningkat, kekuatan penahan menurun.
Setelah dijelaskan di
atas, maka pengaruh (baik dari luar maupun dari dalam) dapat mengakibatkan
perubahan perilaku pada individu ataupun kelompok. Oleh sebab itu untuk mendapat
perilaku yang baik, sebaiknya diberikan pengaruh-pengaruh yang baik pula. Tetapi
sebelum memberikan pengaruh tersebut ada baiknya dilihat situasi dan kondisinya
agar pengaruh yang diberikan tidak salah memberikan pengaruhnya. Dan pengaruh
tersebut mendapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Sama halnya dalam
menangani perilaku dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Jika ingin mendapatkan
perubahan perilaku yang baik, berilah pengaruh yang baik pula. Sehingga menghasilkan
kemajuan perilaku yang baik. Hal ini dapat di terapkan pada suatu organisasi
atau kelompok. Untuk memudahkan dalam mengatasi kesulitan dalam kinerja
kelompok atau organisasinya.
Daftar Pustaka:
-
Anwar, Dessy. (2003). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru.
Surabaya: Amelia Surabaya.
Surabaya: Amelia Surabaya.
-
Depdikbud. (1999). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.
-
Partanto. (1994). Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola.
-
Maulana, Heri D. J. (2007). Promosi Kesehatan. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC.
EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar