Setelah mendengar kata-kata “kekuasaan”, apa sih
yang Anda pikirkan tentang kekuasaan? Apa Anda telah mengetahui arti dari
kekuasaan sesungguhnya? Jika belum. Yuk kita lihat seperti apa yang di
maksudkan kata “kekuasaan” itu.
Definisi
Berikut
ini akan dijelaskan pengertian dari kekuasaan:
-
Dalam buku perilaku organisasi
Kekuasaan (power) : Mengacu pada kemampuan yang dimiliki A untuk
mempengaruhi B, sehingga B bertindak sesuai
dengan keinginan A. Definisi ini mengimplikasikan
sebuah potensi yang tidak perlu diaktualisasikan
agar efektik
dan sebuah hubungan ketergantungan.
-
Dalam buku kuasa wanita jawa:
Kekuasaan : Kemampuan
untuk mempengaruhi dan menentukan suatu
kebijakan dari proses hingga
keputusannya.
-
Menurut C. Wright Mills
Kekuasaan : Dominasi, yaitu kemampuan melaksanakan
kemauan
kendatipun orang lain menentangnya.
-
Menurut Max Weber
Kekuasaan : Kemampuan dalam suatu hubungan sosial,
melakukan
kemauan sendiri sekalipun mengalami perlawanan dan
apapun dasar kemampuannya.
Sumber-sumber kekuasaan menurut
French & Raven
Dalam Sarlito 2005 buku psikologi sosial, menyatakan
bahwa kepemimpinan bersumber pada kekuasaan dalam kelompok atau organisasi. Sumber
kekuasaan itu sendiri terdiri atas tiga macam, yaitu:
1. Kekuasaan
yang bersumber pada kedudukan
Kekuasaan yang bersumber pada kedudukan
terbagi lagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:
a. Kekuasaan formal atau legal
Yang termasuk kedalam ini adalah komandan tentara, kepala dinas,
presiden atau perdana menteri dan sebagainya yang mendapat
kekuasaannya karena ditunjuk dan diperkuat dengan peraturan dan
perundangan yang resmi
b. Kendali atas sumber dan ganjaran
Memimpin berdasarkan sumber kekuasaan
jenis ini, memimpin
dengan memberikan hak atas apa yang telah di lakukan.
Misalnya
majikan menggaji karyawannya, pemilik sawah yang
mengupah buruhnya, dan
sebagainya.
c. Kendali atas hukuman
Ganjaran biasanya terkait dengan hukuman
sehingga kendali
atas ganjaran biasanya juga terkait dengan kendali atas
hukuman. Kepemimpinan jenis ini adalah kepemimpinan yang
dituruti oleh orang
lain atas dasar pada rasa takut. Contohnya:
Preman yang memunguti pajak dari
pemilik-pemilik toko.
Para pemilik toko mau saja menuruti kehendak preman
tersebut
karena takut mendapatkan perlakuan kasar.
2. Kekuasaan
yang bersumber pada kepribadian
Berbeda dari kepemimpinan yang bersumber
pada kekuasaan karena kedudukan, kepemimpinan yang bersumber pada kekuasaan
karena kepribadian berawal dari sifat-sifat pribadi yaitu sebagai berikut:
- Keahlian atau keterampilan
- Persahabatan atau kesetiaan
Berdasarkan berbagai sumber kekuasaan tersebut,
French & Raven (1959) menyusun sebuah kategorisasi sumber kekuasaan
ditinjau dari hubungan anggota (target) dan pemimpin (agent). Berikut ini kategorisasi
kekuasaan menurut French & Raven (1959):
Dari definisi di atas
dapat disimpulkan bahwa kekuasaan adalah suatu kemampuan untuk mempengaruhi dan
menentukan suatu kebijakan dari proses hingga keputusannya, serta melaksanakan
kemauan kendatipun orang lain menentangnya. Menurut French & Raven, sumber
kekuasaan terdiri atas:
-
Kekuasaan ganjaran
-
Kekuasaan koersif (pemaksaan)
-
Kekuasaan resmi (legitimate)
-
Kekuasaan keahlian (expert)
-
Kekuasaan rujukan
Daftar Pustaka:
- Robbins,
Stephen P., dan Rimothy A. Judge. (2008). Perilaku
Organisasi,
Edisi 12 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
-
Handayani,
Christina S., dan Ardhian Novianto. (2004). Kuasa
Wanita Jawa.
Yogyakarta: LKiS Yogyakarta.
-
Cholisin., dkk. (2006). Dasar-dasar Ilmu Politik. Yogyakarta :
FISE UNY.
-
Sarwono, Sarlito Wirawan. (2005). Psikologi Sosial: Psikologi Kelompok
dan
Psikologi Terapan. Jakarta: Balai Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar