Laman

Selasa, 27 Oktober 2015

Leadership 1




Leadership? Apa sih yang pertama kali yang ada dipikiran kalian tentang Leadership? Leadership sama dengan kepemimpianan. Ya. Betul sekali leadership itu kepemimpinan tapi, tahukah kamu definisi leadership yang sebenarnya? Untuk dapat mengetahui definisi leadership. Yuk kita simak artikel di bawah ini.

Definisi Leadership (Kepemimpinan)
Menurut John C. Maxwell (dalam Putong, 2015), pemimpin adalah pengaruh. Kepemimpinan adalah suatu kehidupan yang mempengaruhi kehidupan lain. Sedangkan Ordway Tead mengatakan leadership is the activity of influencing people to coorperate toward some goal which come to find desirable.
Menurut Hemhiel & Coons (dalam Tim pengembang ilmu pendidikan FIP UPI, 2007) kepemimpinan adalah perilaku seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang akan dicapai bersama (shared goal). Sedangkan menurut Rauch & Behling, kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan.
Menurut Stogdil (dalam Sarwono, 2005) kepemimpinan adalah pengawalan dan pemeliharaan suatu struktur dalam harapan dan interaksi. Selain Stogdil, Katz & Kahn juga mengemukakan definisi kepemimpinan, kepemimpinan itu sebagai tambahan pengaruh yang lebih tinggi dan di atas mekanisme pencappaian dengan arahan rutin dari organisasi.
Jika dilihat, terdapat berbagai perspektif dalam kepemimpinan. Untuk dapat mengetahui secara detail, dibawah ini adalah definisi kepemimpinan dilihat dari berbagai perspektif:
Berdasarkan teori diatas, definisi kepemimpinan dapat dilihat juga dari 6 perspektif yaitu focus of group process, personality perspective, art atau behavior, power relationship, instrumental of goal achievement, skill perspective. Dari ke 6 perspektif tersebut, dapat disimpulkan kepemimpinan sebagai pusat kehendak yang menggerakkan aneka aktivitas, perubahan, dan perkembangan kelompok (organisasi) sebagai upaya membimbing anggotanya untuk mencapai tujuan bersama.

Teori-teori Kepemimpinan Partisipatif
            Teori ini memusatkan perhatiannya pada dua aspek perilaku kepemimpinan. Aspek perilaku tersebut yaitu fungsi dan gaya kepemimpinan. Teori yang terkenal partisipatif yaitu:
a         Teori X dan Teori Y
Salah satu model perilaku kepemimpinan yaitu teori X dan teori Y yang dikemukakan oleh Douglas MxGregor. Teori ini didasarkan pada berbagai asumsi tentang para karyawan / pegawai dan bagaimana memotivasi mereka. Berbagai asumsi yang mendasari teori ini adalah:
Teori X
Teori Y
Karyawan cenderung tidak suka (malas) bekerja
Karyawan suka bekerja
Karyawan selalu ingin diarahkan
Karyawan yang memiliki komitmen pada tujuan organisasi akan dapat mengarahkan dan mengendalikan dirinya sendiri.
Manajer harus selalu mengawasi kerja
Karyawan belajar untuk menerima bahkan mencari tanggung jawab pada saat bekerja.

b        Teori Empat Sistem
Rensis Linkert dari mengembangkan linking pin model yang menggambarkan struktur organisasi. Fungsi-fungsi manajemen itu sendiri  berlangsung dalam empat sistem:
1.      Sistem penuh tekanan, otoriter dimana segala sesuatu diperintahkan dan tidak memerlukan umpan balik.
Atasan tidak memiliki kepercayaan terhadap bawahan dan bawahan tidak memiliki kewenangan untuk mendiskusikan pekerjaannya dengan atasan. Akibatnya ketakutan, ancaman dan hukuman jika tidak selesai. Proses komunikasi lebih banyak dari atas kebawah.
2.      Sistem lebih lunak dan otoriter dimana manajer lebih sensitif terhadap kebutuhan karyawan.
Manajemen berkenan untuk percaya pada bawahan dalam hubungan atasan dan bawahan, keputusan ada di atas namun ada kesempatan bagi bawahan untuk turut memberikan masukan atas keputusan itu.
3.      Sistem konsultatif dimana pimpinan mencari masukan dari karyawan.
Karyawan bebas berhubungan dan berdiskusi dengan atasan dan interaksi antara pimpinan dan karyawan nyata. Keputusan di tangan atasan, namun karyawan memiliki andil dalam keputusan tersebut.
4.      Sistem partisipan dimana pekerja berpartisipasi aktif dalam membuat keputusan.
Manajemen percaya sepenuhnya pada bawahan dan mereka dapat membuat keputusan. Alur informasi keatas, kebawah, dan menyilang. Komunikasi kebawah pada umumnya diterima, jika tidak dapat dipastikan dan diperbolehkan ada diskusi antara karyawan dan manajer. Interaksi dalam sistem terbangun, komunikasi keatas umumnya akurat dan manajer menanggapi umpan balik dengan tulus. Motivasi kerja dikembangkan dengan partisipasi yang kuat dalam pengambilan keputusan, penetapan goal setting (tujuan) dan penilaian .
Teori empat sistem menekankan pada perencanaan dan pengendalian. Teori ini menjadi landasan baik untuk teori posisional dan teori hubungan antar pribadi.

c         Theory of Leadership Pattern Choice dari Tannenbaum & Scmidt
Tahun 1957, Robert Tannenbaum dan Warren Schmidt menulis salah satu artikel yang paling revolusioner yang pernah muncul dalam The Harvard Business Review. Menurutnya kepemimpinan, adalah signifikan dalam bahwa itu menunjukkan gaya kepemimpinan adalah pilihan manajer. Didalamnya artikelnya terdapat tujuh “pola kepemimpinan” yang diidentifikasi oleh Tannenbaum dan Schmidt. Tujuh pola kepemimpinannya yaitu:
1.      “Pemimpin izin bawahan berfungsi dalam batas-batas yang ditentukan oleh superior.”
Contoh:  Pemimpin memutuskan kapan dan seberapa sering untuk bertemu dalam anggota tim.
2.      “Pemimpin mendefinisikan batas-batas, dan meminta kelompok untuk membuat keputusan.”
Contoh:   Pemimpin mengatakan pada anggota tim harus memenuhi setidaknya sekali seminggu, tetapi tim bisa memutuskan mana hari adalah yang terbaik
3.       “Pemimpin menyajikan masalah, mendapat kelompok menunjukkan, maka pemimpin membuat keputusan.”
Contoh: Pemimpin meminta tim untuk menyarankan hari-hari baik untuk bertemu, maka pemimpin memutuskan hari apa tim akan bertemu.
4.      “Pemimpin tentatif menyajikan keputusan untuk kelompok. Keputusan dapat berubah oleh kelompok.”
Contoh: Pemimpin kelompok memberikan hari alternatif seperti apakah hari Rabu akan menjadi hari yang baik untuk bertemu. Tim menyarankan hari-hari lain yang mungkin lebih baik.
5.      “Pemimpin menyajikan ide-ide dan mengundang pertanyaan.”
Contoh:  Pemimpin mempertimbangkan hari tersebut untuk pertemuan tim. Pemimpin kemudian memberikan waktu untuk yang ingin bertanya
6.       “Para pemimpin membuat keputusan kemudian meyakinkan kelompok bahwa keputusan yang benar.”
Contoh: Pemimpin menyetujui harinya kemudian meyakinkan anggota tim bahwa hari tersebut merupakan hari yang baik untuk bertemu.
7.      “Para pemimpin membuat keputusan dan mengumumkan ke grup.”
Contoh: Pemimpin memutuskan dan bertanya apakah mereka suka atau tidak, dan mengatakan bahwa berita itu kepada tim
Para ahli mengemukakan teori dan melakukan penelitian tentang kepemimpinan dengan tujuan agar kepemimpinan dapat dipelajari dan diajarkan kepada orang lain. Namun kenyataannya, teori dan penelitian yang telah dilakukan tersebut belum mampu menjawab hingga tuntas mengapa ada pemimpin yang efektif dan ada pemimpin yang kurang efektif.

Daftar Pustaka

Mahyudin, M. A. A. (2009). Menjadi pemimpin politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Purwanto, D. (tidak diketahui). Komunikasi bisnis edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.
Putong, S. I. (2015). Kepemimpinan: Kajian teoritis dan praktis.
Sarwono, S. W. (2005). Psikologi sosial: Psikologi kelompok dan psikologi terapan. Jakarta: Balai Pustaka.
Tim pengembang ilmu pendidikan FIP UPI. (2007). Ilmu & aplikasi pendidikan. Bandung: PT Imperial Bhakti Utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar