Leadership? Apa sih yang pertama kali yang ada dipikiran kalian
tentang Leadership? Leadership sama dengan kepemimpianan. Ya. Betul sekali
leadership itu kepemimpinan tapi, tahukah kamu definisi leadership
yang sebenarnya? Untuk dapat mengetahui definisi leadership. Yuk kita
simak artikel di bawah ini.
Definisi Leadership (Kepemimpinan)
Menurut John C. Maxwell (dalam Putong, 2015),
pemimpin adalah pengaruh. Kepemimpinan adalah suatu kehidupan yang mempengaruhi
kehidupan lain. Sedangkan Ordway Tead mengatakan leadership is the activity of influencing people to coorperate toward
some goal which come to find desirable.
Menurut Hemhiel & Coons (dalam Tim pengembang
ilmu pendidikan FIP UPI, 2007) kepemimpinan adalah perilaku seorang individu
yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang akan
dicapai bersama (shared goal).
Sedangkan menurut Rauch & Behling, kepemimpinan adalah proses mempengaruhi
aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah pencapaian
tujuan.
Menurut Stogdil (dalam Sarwono, 2005) kepemimpinan
adalah pengawalan dan pemeliharaan suatu struktur dalam harapan dan interaksi.
Selain Stogdil, Katz & Kahn juga mengemukakan definisi kepemimpinan,
kepemimpinan itu sebagai tambahan pengaruh yang lebih tinggi dan di atas
mekanisme pencappaian dengan arahan rutin dari organisasi.
Jika dilihat, terdapat berbagai perspektif dalam
kepemimpinan. Untuk dapat mengetahui secara detail, dibawah ini adalah definisi
kepemimpinan dilihat dari berbagai perspektif:
Berdasarkan teori diatas, definisi kepemimpinan
dapat dilihat juga dari 6 perspektif yaitu focus
of group process, personality perspective, art atau behavior, power relationship, instrumental of goal achievement,
skill perspective. Dari ke 6 perspektif tersebut, dapat disimpulkan
kepemimpinan sebagai pusat kehendak yang menggerakkan aneka aktivitas,
perubahan, dan perkembangan kelompok (organisasi) sebagai upaya membimbing
anggotanya untuk mencapai tujuan bersama.
Teori-teori Kepemimpinan
Partisipatif
Teori ini memusatkan perhatiannya
pada dua aspek perilaku kepemimpinan. Aspek perilaku tersebut yaitu fungsi dan
gaya kepemimpinan. Teori yang terkenal partisipatif yaitu:
a
Teori X dan Teori Y
Salah satu model perilaku kepemimpinan
yaitu teori X dan teori Y yang dikemukakan oleh Douglas MxGregor. Teori ini
didasarkan pada berbagai asumsi tentang para karyawan / pegawai dan bagaimana
memotivasi mereka. Berbagai asumsi yang mendasari teori ini adalah:
Teori
X
|
Teori
Y
|
Karyawan cenderung tidak suka (malas)
bekerja
|
Karyawan suka bekerja
|
Karyawan selalu ingin diarahkan
|
Karyawan yang memiliki komitmen pada
tujuan organisasi akan dapat mengarahkan dan mengendalikan dirinya sendiri.
|
Manajer harus selalu mengawasi kerja
|
Karyawan belajar untuk menerima bahkan
mencari tanggung jawab pada saat bekerja.
|
b
Teori Empat Sistem
Rensis Linkert dari mengembangkan
linking pin model yang menggambarkan struktur organisasi. Fungsi-fungsi
manajemen itu sendiri berlangsung dalam
empat sistem:
1. Sistem penuh tekanan, otoriter dimana
segala sesuatu diperintahkan dan tidak memerlukan umpan balik.
Atasan
tidak memiliki kepercayaan terhadap bawahan dan bawahan tidak memiliki
kewenangan untuk mendiskusikan pekerjaannya dengan atasan. Akibatnya ketakutan,
ancaman dan hukuman jika tidak selesai. Proses komunikasi lebih banyak dari
atas kebawah.
2. Sistem lebih lunak dan otoriter
dimana manajer lebih sensitif terhadap kebutuhan karyawan.
Manajemen
berkenan untuk percaya pada bawahan dalam hubungan atasan dan bawahan, keputusan
ada di atas namun ada kesempatan bagi bawahan untuk turut memberikan masukan
atas keputusan itu.
3. Sistem konsultatif dimana pimpinan
mencari masukan dari karyawan.
Karyawan
bebas berhubungan dan berdiskusi dengan atasan dan interaksi antara pimpinan
dan karyawan nyata. Keputusan di tangan atasan, namun karyawan memiliki andil
dalam keputusan tersebut.
4. Sistem partisipan dimana pekerja
berpartisipasi aktif dalam membuat keputusan.
Manajemen
percaya sepenuhnya pada bawahan dan mereka dapat membuat keputusan. Alur
informasi keatas, kebawah, dan menyilang. Komunikasi kebawah pada umumnya
diterima, jika tidak dapat dipastikan dan diperbolehkan ada diskusi antara
karyawan dan manajer. Interaksi dalam sistem terbangun, komunikasi keatas
umumnya akurat dan manajer menanggapi umpan balik dengan tulus. Motivasi kerja
dikembangkan dengan partisipasi yang kuat dalam pengambilan keputusan,
penetapan goal setting (tujuan) dan penilaian .
Teori empat sistem menekankan pada
perencanaan dan pengendalian. Teori ini menjadi landasan baik untuk teori
posisional dan teori hubungan antar pribadi.
c
Theory of Leadership Pattern Choice
dari
Tannenbaum & Scmidt
Tahun
1957, Robert Tannenbaum dan Warren Schmidt menulis salah satu artikel yang
paling revolusioner yang pernah muncul dalam The Harvard Business Review.
Menurutnya kepemimpinan, adalah signifikan dalam bahwa itu menunjukkan gaya
kepemimpinan adalah pilihan manajer. Didalamnya artikelnya terdapat tujuh “pola
kepemimpinan” yang diidentifikasi oleh Tannenbaum dan Schmidt. Tujuh pola
kepemimpinannya yaitu:
1. “Pemimpin izin bawahan berfungsi
dalam batas-batas yang ditentukan oleh superior.”
Contoh: Pemimpin memutuskan
kapan dan seberapa sering untuk bertemu dalam anggota tim.
2.
“Pemimpin
mendefinisikan batas-batas, dan meminta kelompok untuk membuat keputusan.”
Contoh: Pemimpin mengatakan pada anggota tim harus
memenuhi setidaknya sekali seminggu, tetapi tim bisa memutuskan mana hari
adalah yang terbaik
3.
“Pemimpin menyajikan masalah, mendapat
kelompok menunjukkan, maka pemimpin membuat keputusan.”
Contoh: Pemimpin meminta tim untuk menyarankan hari-hari
baik untuk bertemu, maka pemimpin memutuskan hari apa tim akan bertemu.
4.
“Pemimpin
tentatif menyajikan keputusan untuk kelompok. Keputusan dapat berubah oleh
kelompok.”
Contoh: Pemimpin kelompok memberikan hari alternatif seperti
apakah hari Rabu akan menjadi hari yang baik untuk bertemu. Tim menyarankan
hari-hari lain yang mungkin lebih baik.
5.
“Pemimpin
menyajikan ide-ide dan mengundang pertanyaan.”
Contoh: Pemimpin mempertimbangkan hari tersebut untuk
pertemuan tim. Pemimpin kemudian memberikan waktu untuk yang ingin bertanya
6.
“Para pemimpin membuat keputusan kemudian
meyakinkan kelompok bahwa keputusan yang benar.”
Contoh: Pemimpin menyetujui harinya kemudian meyakinkan
anggota tim bahwa hari tersebut merupakan hari yang baik untuk bertemu.
7.
“Para
pemimpin membuat keputusan dan mengumumkan ke grup.”
Contoh: Pemimpin memutuskan dan bertanya apakah mereka suka
atau tidak, dan mengatakan bahwa berita itu kepada tim
Para ahli mengemukakan
teori dan melakukan penelitian tentang kepemimpinan dengan tujuan agar
kepemimpinan dapat dipelajari dan diajarkan kepada orang lain. Namun
kenyataannya, teori dan penelitian yang telah dilakukan tersebut belum mampu
menjawab hingga tuntas mengapa ada pemimpin yang efektif dan ada pemimpin yang
kurang efektif.
Daftar Pustaka
Mahyudin,
M. A. A. (2009). Menjadi pemimpin politik.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Purwanto,
D. (tidak diketahui). Komunikasi bisnis
edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.
Putong, S. I. (2015). Kepemimpinan: Kajian teoritis dan praktis.
Sarwono,
S. W. (2005). Psikologi sosial: Psikologi
kelompok dan psikologi terapan. Jakarta: Balai Pustaka.
Tim pengembang ilmu pendidikan FIP UPI. (2007). Ilmu & aplikasi pendidikan. Bandung:
PT Imperial Bhakti Utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar