Setelah memahami
artikel sebelumnya yang berjudul “Leadership
1”, pasti kalian dapat dengan mudah dalam memahami artikel ini, karena artikel
ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya. Selamat membaca dan memahami
artikel ini.
Selain teori teori-teori
kepemimpinan partisipatif, ada teori lainnya dalam kepemimpinan, seperti:
-
Modern Choice Approach to
Participation
Gaya
kepemimpinan yang tepat ditentukan oleh corak persoalan yang dihadapi oleh
macam keputusan yang harus diambil. Model ini dapat digunakan untuk:
- Mengenali berbagai jenis situasi pemecahan persoalan secara berkelompok (group problem solving situation).
- Menyarankan gaya kepemimpinan mana yang dianggap layak untuk setiap situasi.
Ada tiga perangkat parameter
yang penting dalam model ini yaitu klasifikasi gaya kepemimpinan, kriteria
efektifitas keputusan, kriteria penemu kenalan jenis pemecahan persoalan. Misalnya
seorang dokter mengambil keputusan melakukan operasi terhadap pasien yang
mengalami kecelakaan, tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada staf-stafnya.
Dengan hanya informasi yang pada waktu itu diketahuinya dia mengambil keputusan.
Dari sini dapat dilihat bahwa gaya pengambilan keputusan yang diambil oleh
dokter tersebut merupakan gaya pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
seorang pemimpin yang dimana dia mengambil keputusannya sendiri dalam
memecahkan persoalan dengan menggunakan informasi yang ada.
-
Decicion tree for
Leadership
Pada tahun
1973, teori ini diperkenalkan oleh Vroom dan Yetton. Lalu mereka mengembangkan model
kepemimpinan normatif dalam 3 kunci utama yaitu:
- metode taksonomi kepemimpinan,
- atribut-atribut permasalahan
- pohon keputusan (decision tree).
Selain itu Vroom & Yetton juga
mengembangkan lima tipe kunci metode kepemimpinan yang teridentifikasi seperti:
1.
Autocratic
I:
Membuat keputusan dengan menggunakan informasi yang ada pada
pemimpin.
2.
Autocratic
II:
Membuat keputusan dengan menggunakan informasi yang ada pada
seluruh anggota kelompok tanpa terlebih dahulu menginformasikan tujuan dari
penyampaian informasi yang mereka berikan.
3.
Consultative
I:
Berbagi masalah yang ada pada individu, mengetahui ide-ide
dan saran mereka tanpa melibatkan mereka ke dalam kelompok. Lalu membuat
keputusan.
4.
Consultative
II:
Berbagi masalah kelompok, mendapatkan ide-ide dan saran
mereka saat diskusi kelompok berlangsung, dan kemudian membuat keputusan.
5.
Group
II:
Berbagi masalah yang ada pada kelompok, mengepalai diskusi
kelompok, serta menerima dan menerapkan keputusan apapun yang dibuat oleh
kelompok.
-
Contingency theory of
Leadership
Teori
kepemimpinan ini merupakan teori pertama yang komprehensif yang di kembangkan
oleh Fred Fiedler. Teori ini
menyatakan bahwa kinerja kelompok yang efektif tergantung pada kesesuaian
antara gaya pemimpin dan sejauh mana situasi tersebut memberikan kendali kepada
pemimpin tersebut. Friedler meyakini bahwa salah satu faktor utama bagi
kepemimpinan yang berhasil adalah gaya kepemimpinan dasar seorang individu.
Fiedler mengasumsikan bahwa gaya kepemimpinan seseorang bersifat tetap atau
tidak berubah. Friedler mengidentifikasi tiga dimensi kemungkinan yang
menurutnya menentukan faktor-faktor situasional, kunci yang menentukan
efektivitas kepemimpinan. Faktor tersebut adalah hubungan pemimpin anggota,
struktur tugas dan kekuatan posisi. Ketiganya didefinisikan sebagai berikut:
1.
Hubungan
pemimpin – anggota
Tingkat
kepatuhan, kepercayaan dan rasa hormat para anggota terhadap para pemimpin
mereka.
2.
Struktur
tugas
Tingkat
sejauh mana penentuan pekerjaan diproseduralkan (yaitu terstruktur atau tidak
terstruktur).
3.
Kekuatan
posisi
Tingkat
pengaruh yang dimiliki oleh seorang pemimpin atas variable-variabel kuasa
seperti perekrutan, pemecatan, pendisiplinan, promosi dan kenaikan gaji.
-
Path Goal Theory
Pada tahun
1971, teori ini diperkenalkan oleh Martin G. Evans dan Robert J. House.
Fokusnya pada penghuraian mengenai bagaimana pemimpin mempengaruhi pengikutnya
dari segi tujuan kerja, tujuan pengembangan diri dan jalan untuk mencapai tujuan.
Dalam teori ini terdapat 4 jenis gaya kepemimpinan, yaitu:
1.
Directive leadership
Gaya
kepemimpinan ini sama dengan kepemimpinan authoritarian. Pekerja mengetahui
apa yang diharapkan oleh majikan mereka. Ini bermakna pemipin memberitahu
pekerjanya mengenai kehendak mereka atas suatu kerja atau hasil kerja. Gaya ini
dikaitkan dengan cara menyampaikan atau memberi penjelasan kepada pekerja. Gaya
ini lebih sesuai digunakan oleh pemimpin apabila mendapati pengikutnya
mempunyai keraguan atau tidak pasti mengenai kerja yang dilakukan oleh mereka.
2.
Supportive leadership
Gaya kepemimpinan ini menggalakan pemimpin sehingga bersifat mesra,
ramah dan mudah ditemui. Gaya ini merujuk pada tingkah laku memberi
pertimbangan kepada pekerja. Tujuan dari gaya ini untuk mewujudkan suasana
kerja yang menyenangkan kepada pekerja. Gaya seperti ini lebih sesuai digunakan
apabila mengetahui pengikutnya kekurangan keyakinan diri.
3.
Participative leadership
Gaya
kepemimpinan ini, pemimpin membuka ruang untuk rundingan kepada pekerja supaya
mereka dapat menyumbang idea serta pandangan. Begitu juga dengan peluang
meningkatkan cadangan dalam suatu keputusan berdasarkan persetujuan organisasi.
Gaya ini digunakan apabila mengetahui pengikutnya tidak menggunakan prosedur
atau langkah-langkah kerja yang betul dan mereka kekurangan ilmu membuat
keputusan.
4.
Achievement – oriented leadership
Kepemimpinan
dengan gaya ini memberikan cabaran kepada pekerja untuk dapat melaksanakan
tugasnya pada peringkat tertinggi kepampuan mereka. Gaya kepemimpinan ini
digunakan oleh pemimpin apabila mengetahui para pengikutnya kekurangan cabaran
kerja dan melalui gaya ini pekerja dapat menyelesaikan kerja yang mencabar.
Setelah kita mengetahui gaya kepemimpinan
berdasarkan beberapa teori di atas, kita dapat memilih gaya kepemimpinan disaat
yang dibutuhkan. Jangan disamakan ketika masalah A datang dengan penanganan
masalah B dalam suatu pekerjaan. Karena setiap masalah dalam pekerjaan
membutuhkan gaya pemimpinan yang berbeda. Sesuaikan gaya kepemimpinan
berdasarkan kebutuhannya. Jadilah pemimpin yang bijak dalam menyelesaikan
masalah didalam kelompoknya.
Daftar Pustaka
Abdullah, A. G., Aziz., & Zohir, M. (2008). Gaya-gaya
kepemimpinan dalam pendidikan. Kuala Lumpur: PTS Profesional Publishing.
Munandar, A. S. (2001). Psikologi
Industri dan Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Robbins, S. P. (2008). Perilaku organisasi edisi
12 buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Tangkilisan,
H.N. (2005). Manajemen Publik.
Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar