Laman

Rabu, 28 Oktober 2015

Leadership 2




Setelah memahami artikel sebelumnya yang berjudul “Leadership 1”, pasti kalian dapat dengan mudah dalam memahami artikel ini, karena artikel ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya. Selamat membaca dan memahami artikel ini.

Selain teori teori-teori kepemimpinan partisipatif, ada teori lainnya dalam kepemimpinan, seperti:
-          Modern Choice Approach to Participation
Gaya kepemimpinan yang tepat ditentukan oleh corak persoalan yang dihadapi oleh macam keputusan yang harus diambil. Model ini dapat digunakan untuk:
  1. Mengenali berbagai jenis situasi pemecahan persoalan secara berkelompok (group problem solving situation).
  2.  Menyarankan gaya kepemimpinan mana yang dianggap layak untuk setiap situasi.
Ada tiga perangkat parameter yang penting dalam model ini yaitu klasifikasi gaya kepemimpinan, kriteria efektifitas keputusan, kriteria penemu kenalan jenis pemecahan persoalan. Misalnya seorang dokter mengambil keputusan melakukan operasi terhadap pasien yang mengalami kecelakaan, tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada staf-stafnya. Dengan hanya informasi yang pada waktu itu diketahuinya dia mengambil keputusan. Dari sini dapat dilihat bahwa gaya pengambilan keputusan yang diambil oleh dokter tersebut merupakan gaya pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang pemimpin yang dimana dia mengambil keputusannya sendiri dalam memecahkan persoalan dengan menggunakan informasi yang ada.

-          Decicion tree for Leadership
Pada tahun 1973, teori ini diperkenalkan oleh Vroom dan Yetton. Lalu mereka mengembangkan model kepemimpinan normatif dalam 3 kunci utama yaitu:
  1. metode taksonomi kepemimpinan, 
  2.  atribut-atribut permasalahan 
  3. pohon keputusan (decision tree).

Selain itu Vroom & Yetton juga mengembangkan lima tipe kunci metode kepemimpinan yang teridentifikasi seperti:
1.      Autocratic I:   
Membuat keputusan dengan menggunakan informasi yang ada pada pemimpin.
2.      Autocratic II:
Membuat keputusan dengan menggunakan informasi yang ada pada seluruh anggota kelompok tanpa terlebih dahulu menginformasikan tujuan dari penyampaian informasi yang mereka berikan.
3.      Consultative I:
Berbagi masalah yang ada pada individu, mengetahui ide-ide dan saran mereka tanpa melibatkan mereka ke dalam kelompok. Lalu membuat keputusan.
4.      Consultative II:
Berbagi masalah kelompok, mendapatkan ide-ide dan saran mereka saat diskusi kelompok berlangsung, dan kemudian membuat keputusan.
5.      Group II:
Berbagi masalah yang ada pada kelompok, mengepalai diskusi kelompok, serta menerima dan menerapkan keputusan apapun yang dibuat oleh kelompok.

-          Contingency theory of Leadership
Teori kepemimpinan ini merupakan teori pertama yang komprehensif yang di kembangkan oleh Fred Fiedler. Teori ini menyatakan bahwa kinerja kelompok yang efektif tergantung pada kesesuaian antara gaya pemimpin dan sejauh mana situasi tersebut memberikan kendali kepada pemimpin tersebut. Friedler meyakini bahwa salah satu faktor utama bagi kepemimpinan yang berhasil adalah gaya kepemimpinan dasar seorang individu. Fiedler mengasumsikan bahwa gaya kepemimpinan seseorang bersifat tetap atau tidak berubah. Friedler mengidentifikasi tiga dimensi kemungkinan yang menurutnya menentukan faktor-faktor situasional, kunci yang menentukan efektivitas kepemimpinan. Faktor tersebut adalah hubungan pemimpin anggota, struktur tugas dan kekuatan posisi. Ketiganya didefinisikan sebagai berikut:
1.      Hubungan pemimpin – anggota
Tingkat kepatuhan, kepercayaan dan rasa hormat para anggota terhadap para pemimpin mereka.
2.      Struktur tugas
Tingkat sejauh mana penentuan pekerjaan diproseduralkan (yaitu terstruktur atau tidak terstruktur).
3.      Kekuatan posisi
Tingkat pengaruh yang dimiliki oleh seorang pemimpin atas variable-variabel kuasa seperti perekrutan, pemecatan, pendisiplinan, promosi dan kenaikan gaji.

-          Path Goal Theory
Pada tahun 1971, teori ini diperkenalkan oleh Martin G. Evans dan Robert J. House. Fokusnya pada penghuraian mengenai bagaimana pemimpin mempengaruhi pengikutnya dari segi tujuan kerja, tujuan pengembangan diri dan jalan untuk mencapai tujuan. Dalam teori ini terdapat 4 jenis gaya kepemimpinan, yaitu:
1.      Directive leadership
Gaya kepemimpinan ini sama dengan kepemimpinan authoritarian. Pekerja mengetahui apa yang diharapkan oleh majikan mereka. Ini bermakna pemipin memberitahu pekerjanya mengenai kehendak mereka atas suatu kerja atau hasil kerja. Gaya ini dikaitkan dengan cara menyampaikan atau memberi penjelasan kepada pekerja. Gaya ini lebih sesuai digunakan oleh pemimpin apabila mendapati pengikutnya mempunyai keraguan atau tidak pasti mengenai kerja yang dilakukan oleh mereka.

2.      Supportive leadership
Gaya kepemimpinan ini menggalakan pemimpin sehingga bersifat mesra, ramah dan mudah ditemui. Gaya ini merujuk pada tingkah laku memberi pertimbangan kepada pekerja. Tujuan dari gaya ini untuk mewujudkan suasana kerja yang menyenangkan kepada pekerja. Gaya seperti ini lebih sesuai digunakan apabila mengetahui pengikutnya kekurangan keyakinan diri.

3.      Participative leadership
Gaya kepemimpinan ini, pemimpin membuka ruang untuk rundingan kepada pekerja supaya mereka dapat menyumbang idea serta pandangan. Begitu juga dengan peluang meningkatkan cadangan dalam suatu keputusan berdasarkan persetujuan organisasi. Gaya ini digunakan apabila mengetahui pengikutnya tidak menggunakan prosedur atau langkah-langkah kerja yang betul dan mereka kekurangan ilmu membuat keputusan.

4.      Achievement – oriented leadership
Kepemimpinan dengan gaya ini memberikan cabaran kepada pekerja untuk dapat melaksanakan tugasnya pada peringkat tertinggi kepampuan mereka. Gaya kepemimpinan ini digunakan oleh pemimpin apabila mengetahui para pengikutnya kekurangan cabaran kerja dan melalui gaya ini pekerja dapat menyelesaikan kerja yang mencabar.

Setelah kita mengetahui gaya kepemimpinan berdasarkan beberapa teori di atas, kita dapat memilih gaya kepemimpinan disaat yang dibutuhkan. Jangan disamakan ketika masalah A datang dengan penanganan masalah B dalam suatu pekerjaan. Karena setiap masalah dalam pekerjaan membutuhkan gaya pemimpinan yang berbeda. Sesuaikan gaya kepemimpinan berdasarkan kebutuhannya. Jadilah pemimpin yang bijak dalam menyelesaikan masalah didalam kelompoknya.

Daftar Pustaka
Abdullah, A. G., Aziz., & Zohir, M. (2008). Gaya-gaya kepemimpinan dalam pendidikan. Kuala Lumpur: PTS Profesional Publishing.
Munandar, A. S. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Robbins, S. P. (2008). Perilaku organisasi edisi 12 buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Tangkilisan, H.N. (2005). Manajemen Publik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar