Postingan kali ini saya akan
membahas lebih dalam dari postingan saya tentang CAI (Computer Assisted Instruction). Saya akan membahas tentang CAI tipe tutorial. Dalam postingan CAI (Computer Assisted Instruction), saya sudah
membahas sedikit tentang CAI tipe tutorial. Apa itu tutorial? Menurut Patterson dan Stirckland (1986) CAI tipe ini menyajikan materi
yang telah diajarkan atau menyajikan materi baru yang akan dipelajari. Tipe ini
juga memberi kesempatan untuk menambahkan materi pelajaran yang telah
dipelajari ataupun yang belum dipelajari sesuai dengan kurikulum yang ada.
Tutorial yang baik adalah memberikan
layar bantuan untuk memberikan keterangan
selanjutnya atau ilustrasi
selanjutnya dan juga
untuk menerangkan segala informasi untuk menyajikan dan
bagaimana menyajikannya. Ketika
mengevaluasi Tutorial, kita perlu untuk mengevaluasi jika tutorial tidak hanya
menyajikan informasi tapi juga harus menerangkan jawaban-jawaban yang salah.
Sewaktu program ini menerangkan jawaban-jawaban yang salah, program ini harus
mempunyai kemampuan untuk melanjutkan pelajaran dari poin dengan memberi umpan
balik pada informasi yang salah dimengerti sebelum melanjutkan ke informasi
baru.
Lalu apakah itu tutorial?
Tutorial
adalah pembelajaran melalui komputer dimana siswa dikondisikan untuk mengikuti
alur pembelajaran yang sudah terprogram dengan penyajian materi dan latihan
soal. Ini sangat membantu siswa menguasai secara tuntas, sehingga sebelum
materi terkuasai belum bisa berlanjut ke materi berikutnya (Susilana dan
Riyana, 2009).
Sedangkan
software tutorial menurut Doering dan Veletsianos
(2009) seperti urutan instruksional seluruh topik, mirip dengan
instruksi kelas guru. Instruksi ini biasanya diharapkan menjadi unit
instruksional mandiri daripada suplemen untuk instruksi lainnya. Siswa harus
dapat belajar topik tanpa bantuan atau bahan lainnya. Tidak seperti jenis lain
dari perangkat lunak pembelajaran, tutorial adalah bahan pengajaran yang benar. Gagne et al (dalam
Doering &
Veletsianos, 2009) mengatakan
bahwa perangkat lunak tutorial yang baik harus mengatasi semua sembilan
peristiwa pembelajaran.
Berdasarkan
pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa tutorial adalah pembelajaran melalui
komputer dimana siswa dikondisikan untuk mengikuti alur pembelajaran (seperti urutan instruksional seluruh topik, mirip
dengan instruksi kelas guru) yang sudah terprogram dengan penyajian
materi dan latihan soal.
Tipe-tipe Tutorial
Menurut
Arsyad (1996), tutorial dibagi menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut:
1. Tutorial
terprogram
Tutorial terprogram merupakan seperangkat tayangan baik
statis maupun dinamis yang terlebih dahulu diprogramkan. Secara berturut,
seperangkat kecil informasi ditayangkan yang diikuti dengan pertanyaan. Jawaban
siswa dianalisis oleh komputer (dibandingkan dengan kemungkinan-kemungkian
jawaban yang telah dirancang oleh si pembuat program/guru), dan berdasarkan
hasil analisis itu umpan balik yang sesuai. Urutan linear dan urutan bercabang
digunakan. Penetapan kapan bercabang dimaksudkan untuk penyajian materi
pelajaran tambahan berdasarkan hasil analisis perkembangan siswa setelah
menyelesaikan beberapa latihan dan tugas.
Semakin banyak alternatif cabang yang tersedia, semakin luwes
program tersebut menyesuaikan diri dengan perbedaan individual siswa. Media
tambahan lain biasanya digabungkan untuk format tutorial terprogram, seperti
tugas tugas bacaan berbasis cetak, kegiatan kelompok, percobaan laboratorium, kegiatan
latihan, simulasi dan interaktif dengan videodisc. Manfaat tutorial terprogram
akan nampak jika menggunakan kemampuan teknologi komputer untuk bercabang dan
interaktif.
2. Tutorial
intellegent
Berbeda dari tutorial terprogram karena jawaban komputer terhadap
pertanyaan siswa dihasilkan oleh intelegensia artifisial (kecerdasan buatan),
bukan jawaban-jawaban yang terprogram yang telah disiapkan terlebih dahulu oleh
si perancang. Dengan demikian, ada dialog dari waktu ke waktu antara siswa
dengan komputer. Baik siswa maupun komputer dapat bertanya ataupun memberi
jawaban.
Kategori Tutorial
Menurut
Alessi dan Trollip (dalam Doering & Valetsianos, 2006), tutorial sering dikategorikan sebagai:
1. Linear
Linear tutorial
memberikan urutan instruksional yang sama penjelasan, praktek, dan umpan balik
untuk semua peserta didik tanpa memandang perbedaan kinerja mereka.
2. Percabangan tutorial
Tutorial bercabang
lebih mengarahkan peserta didik di sepanjang jalur alternatif tergantung pada bagaimana mereka menanggapi
pertanyaan dan apakah mereka menunjukkan penguasaan bagian-bagian tertentu dari
materi. Bercabang tutorial dapat berkisar dalam kompleksitas dengan jumlah
jalan mereka memungkinkan dan bagaimana sepenuhnya mereka mendiagnosa jenis
instruksi kebutuhan mahasiswa. Tutorial yang lebih kompleks memiliki kemampuan komputer-manajemen, guru dapat menempatkan setiap siswa pada
tingkat yang sesuai dan kemajuan laporan karena masing-masing berjalan melalui
instruksi.
Struktur Tutorial
Manfaat Tutorial
Menurut
Doering dan Veletsianos
(2009), sejak tutorial
meliputi kegiatan drill dan praktek, fitur bermanfaat seperti untuk latihan (umpan
balik ke peserta didik, motivasi,
dan penghematan waktu) ditambah keuntungan dengan menawarkan instruksi mandiri. Banyak kegunaan sukses tutorial telah
didokumentasikan selama bertahun-tahun. Untuk contoh lihat Arnett (2000), CAI
di Musik (1994), Cann dan Seale (1999), Graham (1994, 1998), Kraemer (1990),
Murray et al. (1988), dan Steinberg dan Oberem (2000).
Kelebihan CAI Tutorial
Menurut
Paryanta (2016), program CAI tutorial menawarkan kelebihan baik bagi guru
maupun bagi siswa. Kelebihan
tersebut terdapat pada (1)
interaksi belajar, (2) belajar secara individual, dan (3) Efisiensi.
Tidak seperti layaknya
guru kelas, program CAI
tutorial dapat mengatur
kecepatan presentasi sesuai dengan
kebutuhan belajar siswa.Dengan
menggunakan teknik percabangan dan
interaktif, CAI tutorial
dapat memberikan intruksi tambahan
bagi siswa yang membutuhkannya dan
juga memperkenankan siswa yang
mampu belajar dengan
cepat untuk menyelesaikan materi
ajar.
Daftar Pustaka
Arsyad,
A. (1996). Media pembelajaran. Jakarta: Pustaka Cahaya.
Doering, A., &
Veletsianos, G. (2009). Teaching with
instructional software. NJ: Pearson Education.
Liqwiyanti,
A. E., Iswari, I. P., Khairunissa, S., & Sari, W. P. (2015). Penggunaan drill and practice
di laboratorium psikologi Universitas Gunadarma. Prosiding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik
Sipil), 6, 20-21.
Paryanta.
(2016). Media pembelajaran sistem jaringan komputer dan internet berbantuan
komputer dengan model tutorial.
Indonesian Journal on Networking and Security, 5, 2, 1-8.
Paterson, C. W., & Stirckland, J. (1986). Garbage in, garbage
out: Evaluating computer software. New York: New York College Learning Skills
Association Noozleter.
Susilana,
R., & Riyana, C. (2009). Media
pembelajaran: Hakikat, pengembangan, pemanfaatan, dan penilaian. Bandung: Wacana
Prima.
Wena,
M. (2011). Strategi pembelajaran inovatif
kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar