Laman

Selasa, 24 Desember 2013

Keindahan yang Mengandung Nilai Ekstrinsik dan Instrinsik


Pengertian Keindahan
            Keindahan berasal dari kata indah yaitu perasaan yang timbul akibat suatu yang diyakini itu suci atau bersih dan dapat di rasakan oleh semua indera manusia, sehingga menimbulkan perasaan nyaman, damai, tentram dan bahagia. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik tambah. Tidak kebenaran berarti tidak indah.
            Keindahan bersifat universal yang memiliki arti tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat. Benda yang mempunyai sifat indah merupakan segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, warna, tatanan dan lain sebagainya. Lingkungan keindahan manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sosial, serta budaya .
           
Dalam Arti Luas:
Menurut beberapa ahli antara lain:
1.      Plato : “watak yang indah adalah hukum yang indah”.
2.      Aristoteles : “keindahan merupakan sesuatu yang selain baik juga menyenangkan”.
3.      Plotinus menuliskan dalam buku “ilmu yang indah dan kebijakan yang indah”.
Bangsa Yunani mengenal keindahan dalam estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi
  1. Keindahan seni: Keindahan yang tercipta dari hasil karya seseorang tehadap seni. Seni sering sekali menjadi penghubung keindahan agar bisa dinikmati oleh pengamat objeknya. Seseorang paling dominan menikmati keindahan itu lewat seni.
  2. Keindahan alam: Keindahan alam adalah keindahan yang sudah ada di alam sekitar kita. Keindahan yang ada bisa dinikmati oleh penglihatan kita. 
  3. Keindahan moral: Keindahan yang tercipta dari suatu tingkah laku dan perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Keindahan intelektual: Keindahan yang tercipta dari hasil pemikiran berdasarkan ilmu pengetahuan.
Menurut Estetis Murni: Pengalaman estetis dari seseorang dalam berhubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya. (berdasarkan penglihatan, harmoni dalam pendengaran).

Dalam Arti Sempit atau Terbatas:  Hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yakni bentuk dan warna. Keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengamat.

Nilai Ekstrinsik dan Instrinsik
Nilai ekstrinsik: Nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Kumpulan peristiwa yang sama oleh dua orang penulis mungkin saja disusun berdasarkan urutan atau struktur yang berbeda, sehingga nilai seninya juga berbeda. Cara menyusun yang berbeda ini menentukan arti ekstrinsiknya atau isi seni. Contohnya puisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak dan irama.
Nilai instrinsik: Nilai bentuk seni yang dapat diindera dengan mata, telinga atau keduanya. Nilai bentuk ini kadang disebut nilai struktur yaitu bagaimana cara menyusun nilai-nilai ekstrinsiknya atau bahannya berupa rangkaian peristiwa. Semuanya disusun begitu rupa sehingga menjadi sebuah bentuk yang berstruktur. Cara menyusun bentuk  ini melahirkan sebuah cerita. Contohnya pesan puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi.

            Inilah pula yang menyebabkan keindahan karya seni bukan hanya menyangkut keindahan instrinsiknya, tetapi juga menyangkut ekstrinsiknya. Karya seni tetap harus mengandung keindahan dalam pengertian menyenangkan inderawi dan menggembirakan batin seperti pemandangan alam. Hanya saja dalam karya seni masih ditambah dengan penyampaian makna. Pemandangan tak berkata atau tidak menyampaikan pesan, tetapi setiap karya seni selalu menyampaikan pesan.

Contoh kasus:
Dua orang sedang melukis daun yang jatuh. Kedua pelukis tersebut dapat menghasilkan dua keindahan yang berbeda. Ini disebabkan karena cara instrinsik atau cara melukiskan jatuhnya daun tadi yang berbeda, berdasarkan visi atau pandangan penyair terhadap bahannya dan objek yang diamati yaitu jatuhnya daun.

Tanggapan:
Keindahan yang dirasakan setiap manusia berbeda-beda tergantung dari pandangan manusia itu sendiri. Bila keindahan itu benar dirasakan maka manusia itu akan merasa nyaman dan tentram. Hal yang membuat perbedaan sudut pandang tentang keindahan pada setiap manusia adalah kadar ilmu pengetahuan manusia itu sendiri akan nilai-nilai yang terkandung dalam keindahan tersebut, karena perbedaan inilah yang membuat penilaian setiap manusia akan keindahan selalu berbeda-beda.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar