Laman

Jumat, 20 November 2015

Motivasi 1










Untuk dapat mengetahui artikel ini, kita harus lebih dahulu mengetahui artikel sebelumnya karena artikel ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya tentang “Motivasi”. Selain terdapat teori drive-reinforcement, dalam motivasi juga ada teori harapan atau teori ekspektansi (expectancy theory of motivation).

Teori harapan dan implikasi praktisnya
Teori ini dikemukakan oleh Victor H. Vroom pada tahun 1964. Vroom lebih menekankan pada faktor hasil (outcomes), dibanding kebutuhan (needs) seperti yang dikemukakan oleh Maslow and Herzberg. Tiga asumsi pokok Vroom dari teorinya yaitu :
1.      Seseorang percaya bila ia berprilaku dengan cara tertentu, ia akan memperoleh hal tertentu. Ini disebut sebuah harapan hasil (outcome expectancy) sebagai penilaian subjektif seseorang atas kemungkinan bahwa suatu hasil tertentu akan muncul dari tindakan orang tersebut.
2.      Dari suatu hasil mempunyai nilai, atau daya tarik bagi orang tertentu. Ini disebut valensi (valence), nilai yang orang berikan kepada suatu hasil yang diharapkan.
3.      Hasil berkaitan dengan persepsi mengenai seberapa sulit mencapai hasil tersebut. Ini disebut harapan usaha (effort expectancy), kemungkinan bahwa usaha seseorang akan menghasilkan pencapaian suatu tujuan tertentu.

Vroom dalam Koontz (1990) mengemukakan seseorang akan termotivasi untuk melakukan hal-hal tertentu guna mencapai tujuan apabila mereka yakin bahwa tindakan mereka akan mengarah pada pencapaian tujuan tersebut. Teori harapan ini didasarkan atas :
1.      Harapan (Expectancy):
Kesempatan yang diberikan terjadi karena perilaku atau suatu penilaian, kemungkinan sebuah upaya akan menyebabkan kinerja yang diharapkan.
2.      Nilai (Valence):
Merupakan akibat dari perilaku tertentu mempunyai nilai tertentu (daya atau nilai motivasi) bagi setiap individu yang bersangkutan. Dengan kata lain, Valence merupakan hasil dari menginginkan imbalan atau signifikansi yang dikaitkan oleh individu tentang hasil yang diharapkan.
3.      Pertautan (Instrumentality)
Merupakan persepsi dari individu bahwa hasil tingkat pertama ekspektansi merupakan sesuatu yang ada dalam diri individu yang terjadi karena adanya keinginan untuk mencapai hasil sesuai dengan tujuan atau keyakinan bahwa kinerja akan mengakibatkan penghargaan.
Dalam teori ini disebutkan bahwa seseorang akan memaksimalkan sesuatu yang menguntungkan dan meminimalkan sesuatu yang merugikan bagi pencapaian tujuan akhirnya.

Implikasinya:
·         Para manajer dapat mengkorelasikan hasil yang lebih disukai untuk tingkat kinerja yang ditujukan.
·         Para manajer harus memastikan bahwa karyawan dapat mencapai tingkat kinerja yang ditujukan.
·         Karyawan layak harus dihargai untuk kinerja luar biasa mereka.
·         Sistem imbalan harus berlaku jujur dan adil dalam suatu organisasi.
·         Organisasi harus merancang pekerjaan yang dinamis dan menantang.
·         Tingkat motivasi karyawan harus terus dikaji melalui berbagai teknik seperti kuesioner, wawancara personal, dan lain-lain.

Selain teori di atas, terdapat teori tujuan. Apa sih yang ada dalam teori tujuan? Bagaimana implikasi praktisnya dalam teori tersebut? Ingin tahu lebih lanjut tentang teorinya? Yuk lihat penjelasan di bawah ini.

Teori tujuan dan implikasi praktisnya
Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni :
a)      tujuan-tujuan mengarahkan perhatian
b)      tujuan-tujuan mengatur upaya
c)      tujuan-tujuan meningkatkan persistensi
d)     tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan.

Teori ini juga mengungkapkan hal hal sebagai berikut :

  • Kuat lemahnya tingkah laku manusia ditentukan oleh sifat tujuan yang hendak dicapai. 
  • Kecenderungan manusia untuk berjuang lebih keras mencapai suatu tujuan, apabila tujuan itu jelas, dipahami dan bermanfaat. 
  • Makin kabur atau makin sulit dipahami suatu tujuan, akan makin besar keengganan untuk bertingkah laku.

Dapat disimpulkan bahwa, dalam motivasi terdapat berbagai macam teori untuk pencapaiannya. Teori tersebut juga bertahap dalam pelaksanaannya. Sebelum mencapai suatu tujuan, kita melewati terlebih dahulu teori harapan. Dari harapan-harapan itulah kita dapat memperoleh tujuan yang kita inginkan sebelumnya.

Daftar Pustaka
B. Matutina., Domi dkk. (1993). Manajemen personalia. Jakarta: Rineka Cipta.
Leavitt, J.H., (1992). Psikologi manajemen. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Ravianto, J. (1986). Produktivitas dan manusia Indonesia. Jakarta: Siup.

Terimakasih sudah membaca artikel ini. Kurang lebihnya mohon maaf. Karena saya pun masih dalam tahap pembelajaran.

Assalamualaikum
Sampai berjumpa kembali di artikel selanjutnya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar