Untuk
dapat mengetahui artikel ini, kita harus lebih dahulu mengetahui artikel
sebelumnya karena artikel ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya
tentang “Motivasi”. Selain terdapat teori drive-reinforcement, dalam motivasi juga ada teori harapan atau teori ekspektansi
(expectancy theory of motivation).
Teori harapan dan implikasi praktisnya
Teori ini dikemukakan oleh Victor H. Vroom pada tahun 1964.
Vroom lebih menekankan pada faktor hasil (outcomes),
dibanding kebutuhan (needs) seperti
yang dikemukakan oleh Maslow and Herzberg. Tiga asumsi pokok Vroom dari
teorinya yaitu :
1. Seseorang percaya bila ia berprilaku
dengan cara tertentu, ia akan memperoleh hal tertentu. Ini disebut sebuah
harapan hasil (outcome expectancy)
sebagai penilaian subjektif seseorang atas kemungkinan bahwa suatu hasil tertentu
akan muncul dari tindakan orang tersebut.
2. Dari suatu hasil mempunyai nilai,
atau daya tarik bagi orang tertentu. Ini disebut valensi (valence), nilai yang orang berikan kepada suatu hasil yang diharapkan.
3. Hasil berkaitan dengan persepsi
mengenai seberapa sulit mencapai hasil tersebut. Ini disebut harapan usaha (effort expectancy), kemungkinan bahwa
usaha seseorang akan menghasilkan pencapaian suatu tujuan tertentu.
Vroom dalam Koontz (1990) mengemukakan
seseorang akan termotivasi untuk melakukan hal-hal tertentu guna mencapai
tujuan apabila mereka yakin bahwa tindakan mereka akan mengarah pada pencapaian
tujuan tersebut. Teori harapan ini didasarkan atas :
1. Harapan (Expectancy):
Kesempatan yang diberikan terjadi karena perilaku atau suatu
penilaian, kemungkinan sebuah upaya akan menyebabkan kinerja yang diharapkan.
2. Nilai (Valence):
Merupakan akibat dari perilaku tertentu mempunyai nilai
tertentu (daya atau nilai motivasi) bagi setiap individu yang bersangkutan. Dengan
kata lain, Valence merupakan hasil
dari menginginkan imbalan atau signifikansi yang dikaitkan oleh individu
tentang hasil yang diharapkan.
3. Pertautan (Instrumentality)
Merupakan
persepsi dari individu bahwa hasil tingkat pertama ekspektansi merupakan
sesuatu yang ada dalam diri individu yang terjadi karena adanya keinginan untuk
mencapai hasil sesuai dengan tujuan atau keyakinan bahwa kinerja akan
mengakibatkan penghargaan.
Dalam teori ini disebutkan bahwa
seseorang akan memaksimalkan sesuatu yang menguntungkan dan meminimalkan
sesuatu yang merugikan bagi pencapaian tujuan akhirnya.
Implikasinya:
·
Para
manajer dapat mengkorelasikan hasil yang lebih disukai untuk tingkat kinerja
yang ditujukan.
·
Para
manajer harus memastikan bahwa karyawan dapat mencapai tingkat kinerja yang
ditujukan.
·
Karyawan
layak harus dihargai untuk kinerja luar biasa mereka.
·
Sistem
imbalan harus berlaku jujur dan adil dalam suatu organisasi.
·
Organisasi
harus merancang pekerjaan yang dinamis dan menantang.
·
Tingkat
motivasi karyawan harus terus dikaji melalui berbagai teknik seperti kuesioner,
wawancara personal, dan lain-lain.
Selain teori di atas, terdapat teori tujuan. Apa sih
yang ada dalam teori tujuan? Bagaimana implikasi praktisnya dalam teori tersebut?
Ingin tahu lebih lanjut tentang teorinya? Yuk lihat penjelasan di bawah ini.
Teori tujuan dan implikasi praktisnya
Edwin
Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme
motivasional yakni :
a) tujuan-tujuan
mengarahkan perhatian
b) tujuan-tujuan
mengatur upaya
c) tujuan-tujuan
meningkatkan persistensi
d) tujuan-tujuan
menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan.
Teori
ini juga mengungkapkan hal hal sebagai berikut :
- Kuat lemahnya tingkah laku manusia ditentukan oleh sifat tujuan yang hendak dicapai.
- Kecenderungan manusia untuk berjuang lebih keras mencapai suatu tujuan, apabila tujuan itu jelas, dipahami dan bermanfaat.
- Makin kabur atau makin sulit dipahami suatu tujuan, akan makin besar keengganan untuk bertingkah laku.
Dapat
disimpulkan bahwa, dalam motivasi terdapat berbagai macam teori untuk
pencapaiannya. Teori tersebut juga bertahap dalam pelaksanaannya. Sebelum mencapai
suatu tujuan, kita melewati terlebih dahulu teori harapan. Dari harapan-harapan
itulah kita dapat memperoleh tujuan yang kita inginkan sebelumnya.
Daftar
Pustaka
B. Matutina., Domi dkk. (1993).
Manajemen personalia. Jakarta: Rineka Cipta.
Leavitt, J.H., (1992). Psikologi manajemen. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Ravianto, J. (1986). Produktivitas dan manusia Indonesia. Jakarta: Siup.
Ravianto, J. (1986). Produktivitas dan manusia Indonesia. Jakarta: Siup.
Terimakasih
sudah membaca artikel ini. Kurang lebihnya mohon maaf. Karena saya pun masih
dalam tahap pembelajaran.
Assalamualaikum
Sampai berjumpa kembali di artikel
selanjutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar