Ilmu
Alamiah Dasar
Ilmu Alamiah Dasar dapat diartikan sebagai
Ilmu Pengetahuan Alam (natural science) yang mengkaji tentang gejala
alam semesta sehingga terbentuklah konsep dan prinsip, bersifat esensial
seperti Biologi, Fisika, dan Kimia. Ketiga ilmu tersebut juga memiliki turunan
lagi. Ilmu Alamiah Dasar merupakan disiplin ilmu yang dapat berubah sesuai
kemajuan peradaban manusia.
Menurut Abdulah Aly dan Eny Rahma (2006:V) “Ilmu Alamiah Dasar
merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) dan Teknologi” yang pembahasannya mencakup pengenalan
IPA dan ruang lingkupnya, perkembangan teknologi dan dampaknya, serta
hubungannya dengan kelangsungan hidup manusia. Ilmu
Alamiah Dasar dilahirkan oleh panca indera yang memberikan tanggapan terhadap
semua rangsangan dimana tanggapan itu menjadi sebuah pengalaman. Pengalaman itu merupakan salah satu alasan
terbentuknya pengetahuan yakni kumpulan fakta yang pernah terjadi. Untuk
mengkajinya menggunakan metode ilmiah, caranya dengan menentukan hukum yang
berlaku mengenai keteraturan yang terdapat dalam alam semesta, lalu dianalisis
untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis kemudian digeneralisasikan.
Perkembangan
Alam Pikiran Manusia
Pada dasarnya yang membedakan
manusia dengan makhluk Tuhan lainnya yaitu manusia memiliki akal (pikiran).
Dengan pikiran, manusia bisa mengendalikan semua yang ingin dilakukan atau
tidak ingin dilakukan. Maka dari itulah manusia dikatakan makhluk yang
sempurna. Dengan diberikannya sebuah pikiran oleh Tuhan kepada manusia, maka
seharusnya manusia bisa memelihara dan mengembangkannya supaya dapat bermanfaat
bagi dirinya dan makhluk lainnya serta dapat menjadi alat untuk mengolah dunia.
Pikiran merupakan pembentuk
kepribadian, sehingga saat pikiran manusia rusak maka hidupnya pun akan rusak.
Karena yang berpengaruh paling dominan adalah pikirannya. Maka dari itu kita
harus mengontrol perkembangan pikiran dan mengetahui bagaimana pikiran tersebut
dapat berkembang. Sehingga saat kita mengontrol pikiran maka kita pun dapat
mengontrol perkembangan kepribadian supaya menjadi pribadi yang baik. Pikiran
manusia berkembang secara alamiah sejalan dengan bertambahnya usia dan
perkembangan mental.
Perkembangan alam pikiran manusia
digambarkan dengan proses psikososial dan proses psikoseksual. Dengan
bertambahnya usia maka rasa ingin tahu manusia akan muncul dan itulah yang
menyebabkan perkembangan alam pikiran manusia. Saat rasa ingin tahu muncul,
maka memaksa rasio untuk mencari tahu akan sebuah kebenaran dengan cara
berfikir dan tanpa disadari pikiran tersebut sedang berkembang dan memiliki
banyak pengetahuan. Semakin luas lingkungan sosial yang dijalani maka rasa
ingin tahu yang muncul akan semakin banyak. Otomatis pikiran pun akan semakin
berkembang karena rasio berusaha mencari tahu kebenaran yang ingin diketahui.
Jadi perkembangan alam pikiran manusia dapat berkembang sejalan dengan
bertambahnya usia, meluasnya lingkup sosial, dan bertambahnya pengetahuan.
Mitos,
Legenda dan Cerita Rakyat
Mitos atau mite (myth) adalah
cerita prosa rakyat yang tokohnya para dewa atau makhluk setengah dewa yang
terjadi di dunia lain pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh
yang empunya cerita atau penganutnya. Mitos pada umumnya menceritakan tentang
terjadinya alam semesta,
dunia, bentuk khas binatang,
bentuk topografi,
petualangan para dewa, kisah percintaan mereka dan sebagainya.Mitos itu
sendiri, ada yang berasal dari Indonesia
dan ada juga yang berasal dari luar negeri. Contohnya: Ramayana
atau Oedipus Rex.
Legenda (bahasa Latin: legere)
adalah cerita prosa rakyat yang dianggap mempunyai cerita sebagai sesuatu yang
benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap sebagai
“sejarah” kolektif (folk history).
Walaupun demikian, karena tidak tertulis, maka kisah tersebut telah mengalami distorsi sehingga sering
kali jauh berbeda dengan kisah aslinya. Oleh karena itu, jika legenda hendak
dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi sejarah, maka legenda harus
dibersihkan terlebih dahulu bagian-bagiannya dari yang mengandung sifat-sifat folklor Menurut Pudentia,
legenda adalah cerita yang dipercaya oleh beberapa penduduk setempat
benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci atau sakral yang juga
membedakannya dengan mite. Contohnya: Legenda Candi Prambanan, Legenda Malin
Kundang, Legenda Jaka Tarub.
Cerita rakyat adalah cerita yang
berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat pada masa lampau yang
menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam
mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada
umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di
suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang
dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang,
manusia maupun dewa. Contohnya: Cerita Anjing dengan Bayang-bayang.
Cara
manusia memperoleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2005) dari berbagai macam cara yang telah digunakan
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan
menjadi dua, yakni:
Cara tradisional untuk memperoleh pengetahuan
Sebelum ditemukannya metode ilmiah atau metode penemuan
secara sistematik dan logis.Cara-cara ini antara lain:
-
Trial and Error
Dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan
masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba
kemungkinan yang lain.
-
Kekuasaan atau otoritas
Diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan baik
tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu
pengetahuan.
-
Berdasarkan
pengalaman pribadi
Dengan mengulang
kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang
dihadapi pada masa yang lalu.
-
Melalui jalan
pikiran
Kemampuan
manusia menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Dalam
memperoleh kebenaran pengetahuan manusia menggunakan jalan pikirannya.
Cara modern dalam memperoleh pengetahuan
Cara ini disebut “metode penelitian ilmiah”, atau lebih
popular disebut metodologi penelitian (research methodology). Menurut
Deobold van Dalen, mengatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan pengamatan
dilakukan dengan mengadakan observasi langsung, dan membuat
pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang
diamati. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok, yaitu:
-
Segala sesuatu
yang positif, yakni gejala yang muncul pada saat dilakukan pengamatan.
- Segala sesuatu
yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidakmuncul pada saat
dilakukan pengamatan.
-
Gejala-gejala
yang muncul secara bervariasi, yaitu gejala-gejala yang berubah-ubah pada
kondisi-kondisi tertentu.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar