Laman

Minggu, 06 April 2014

Ilmu Alamiah Dasar


Ilmu Alamiah Dasar 
Ilmu Alamiah Dasar dapat diartikan sebagai Ilmu Pengetahuan Alam (natural science) yang mengkaji tentang gejala alam semesta sehingga terbentuklah konsep dan prinsip, bersifat esensial seperti Biologi, Fisika, dan Kimia. Ketiga ilmu tersebut juga memiliki turunan lagi. Ilmu Alamiah Dasar merupakan disiplin ilmu yang dapat berubah sesuai kemajuan peradaban manusia.
Menurut Abdulah Aly dan Eny Rahma (2006:V) “Ilmu Alamiah Dasar merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Teknologi” yang pembahasannya mencakup pengenalan IPA dan ruang lingkupnya, perkembangan teknologi dan dampaknya, serta hubungannya dengan kelangsungan hidup manusia. Ilmu Alamiah Dasar dilahirkan oleh panca indera yang memberikan tanggapan terhadap semua rangsangan dimana tanggapan itu menjadi sebuah pengalaman. Pengalaman itu merupakan salah satu alasan terbentuknya pengetahuan yakni kumpulan fakta yang pernah terjadi. Untuk mengkajinya menggunakan metode ilmiah, caranya dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan yang terdapat dalam alam semesta, lalu dianalisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis kemudian digeneralisasikan.

Perkembangan Alam Pikiran Manusia
Pada dasarnya yang membedakan manusia dengan makhluk Tuhan lainnya yaitu manusia memiliki akal (pikiran). Dengan pikiran, manusia bisa mengendalikan semua yang ingin dilakukan atau tidak ingin dilakukan. Maka dari itulah manusia dikatakan makhluk yang sempurna. Dengan diberikannya sebuah pikiran oleh Tuhan kepada manusia, maka seharusnya manusia bisa memelihara dan mengembangkannya supaya dapat bermanfaat bagi dirinya dan makhluk lainnya serta dapat menjadi alat untuk mengolah dunia.
Pikiran merupakan pembentuk kepribadian, sehingga saat pikiran manusia rusak maka hidupnya pun akan rusak. Karena yang berpengaruh paling dominan adalah pikirannya. Maka dari itu kita harus mengontrol perkembangan pikiran dan mengetahui bagaimana pikiran tersebut dapat berkembang. Sehingga saat kita mengontrol pikiran maka kita pun dapat mengontrol perkembangan kepribadian supaya menjadi pribadi yang baik. Pikiran manusia berkembang secara alamiah sejalan dengan bertambahnya usia dan perkembangan mental.
Perkembangan alam pikiran manusia digambarkan dengan proses psikososial dan proses psikoseksual. Dengan bertambahnya usia maka rasa ingin tahu manusia akan muncul dan itulah yang menyebabkan perkembangan alam pikiran manusia. Saat rasa ingin tahu muncul, maka memaksa rasio untuk mencari tahu akan sebuah kebenaran dengan cara berfikir dan tanpa disadari pikiran tersebut sedang berkembang dan memiliki banyak pengetahuan. Semakin luas lingkungan sosial yang dijalani maka rasa ingin tahu yang muncul akan semakin banyak. Otomatis pikiran pun akan semakin berkembang karena rasio berusaha mencari tahu kebenaran yang ingin diketahui. Jadi perkembangan alam pikiran manusia dapat berkembang sejalan dengan bertambahnya usia, meluasnya lingkup sosial, dan bertambahnya pengetahuan.

Mitos, Legenda dan Cerita Rakyat
Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang tokohnya para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Mitos pada umumnya menceritakan tentang terjadinya alam semesta, dunia, bentuk khas binatang, bentuk topografi, petualangan para dewa, kisah percintaan mereka dan sebagainya.Mitos itu sendiri, ada yang berasal dari Indonesia dan ada juga yang berasal dari luar negeri. Contohnya: Ramayana  atau  Oedipus  Rex.
Legenda (bahasa Latin: legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap mempunyai cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap sebagai “sejarah” kolektif  (folk history). Walaupun demikian, karena tidak tertulis, maka kisah tersebut telah mengalami distorsi sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya. Oleh karena itu, jika legenda hendak dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu bagian-bagiannya dari yang mengandung sifat-sifat folklor Menurut Pudentia, legenda adalah cerita yang dipercaya oleh beberapa penduduk setempat benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci atau sakral yang juga membedakannya dengan mite. Contohnya: Legenda Candi Prambanan, Legenda Malin Kundang, Legenda Jaka Tarub.
Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa. Contohnya: Cerita  Anjing dengan Bayang-bayang.

Cara manusia memperoleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2005) dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni:
Cara tradisional untuk memperoleh pengetahuan
Sebelum ditemukannya metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematik dan logis.Cara-cara ini antara lain:
-       Trial and Error
Dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain.

-       Kekuasaan atau otoritas
Diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan.

-       Berdasarkan pengalaman pribadi
Dengan mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.

-       Melalui jalan pikiran
Kemampuan manusia menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia menggunakan jalan pikirannya.

Cara modern dalam memperoleh pengetahuan
Cara ini disebut “metode penelitian ilmiah”, atau lebih popular disebut metodologi penelitian (research methodology). Menurut Deobold van Dalen, mengatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan pengamatan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung, dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamati. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok, yaitu:
-       Segala sesuatu yang positif, yakni gejala yang muncul pada saat dilakukan pengamatan.
-   Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidakmuncul pada saat dilakukan pengamatan.
-       Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi, yaitu gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar