Laman

Rabu, 30 April 2014

Relasi



Hubungan antara anggota himpunan dapat merupakan suatu relasi, misalnya a€A dan b€B, bila a relasi dengan b kita dapat tulis (a,b). Secara formal relasi dari dua himpunan yaitu himpunan pasangan terurut dari anggota-anggota kedua himpunan. Bila relasi dari himpunan A ke himpunan B, maka himpunan A disebut daerah asal (domain) dan himpunan B disebut daerah kawan (kodomain).

Penyajian Relasi:
Penyajian Matriks Relasi dan Diagram Panah
Misalkan A = {2,3,4} dan B = {2,4,8,9,15}.
Jika kita definisikan relasi R dari A ke B dengan aturan :   (a, b) R jika a faktor prima dari b maka relasi tersebut dapat digambarkan dengan diagram panah berikut ini :
  
Penyajian relasi dengan diagram cartesius
Diagram cartesius menggunakan pasangan koordinat horisontal-vertikal. Setiap titik mewakili ada tidaknya hubungan A dan B, contoh :



Penyajian Relasi dengan Tabel
Kolom pertama menyatakan asal, sedangkan kolom kedua menyatakan hasil. Contohnya:


Penyajian Relasi dengan Matriks     
Relasi antara A = {a1, a2, …, am} dan B = {b1, b2, …, bn}. Contohnya:

Relasi Invers
R relasi dari suatu himpunan A ke himpunan B. Invers dari R ditulis R-1. Jika urutan anggotanya dibalik  maka R-1 = {(b, a) | (a, b) R).
Contohnya:
-       A= {(1,a), (2,b)}, maka A-1 = {(a,1), (b,2)}
-       R  = {(2, 2), (2, 4), (4, 4), (2, 8), (4, 8), (3, 9), (3, 15)}, maka R–1  = {(2, 2), (4, 2), (4, 4), (8, 2), (8, 4), (9, 3), (15, 3) }

Komposisi Relasi
Misalnya R adalah relasi dari himpunan A ke B, dan S adalah relasi dari himpunan B ke C. Komposisi R dan S, dinotasikan S ο R. sedangkan relasi dari A ke C yang didefinisikan:
S ο R = {(a,c) | a A, c C, dan untuk beberapa b B, (a,b)  R dan (b,c)  S.
Contohnya: R = {(1,2),(1,6),(2,4),(3,4),(3,6),(3,8)} adalah relasi dari A = {1,2,3} ke B = {2,4,6,8} dan S = {(2,u),(4,s),(4,t),(6,t),(8,u)} adalah relasi dari B = {2,4,6,8} ke C = {s,t,u}. Maka komposisi relasi R dan S adalah S ο R = {(1,u),(1,t),(2,s),(2,t),(3,s),(3,t),(3,u)}.

Sifat Relasi
1.      Refleksif (reflexive)
Jika (a, a) Î R untuk setiap a Î A.
Contohnya:
A = {1, 2, 3, 4}, dan relasi R di bawah ini didefinisikan pada himpunan A, maka Relasi R = {(1, 1), (1, 3), (2, 1), (2, 2), (3, 3), (4, 2), (4, 3), (4, 4)} bersifat refleksif karena terdapat elemen relasi yang berbentuk (a, a), yaitu (1, 1), (2, 2), (3, 3), dan (4, 4).

2.      Transitif (menghantar)
Jika (a,b) Î R dan (b,c) Î R, maka (a,c) Î R untuk a,b,c Î A.
Contohnya :
-       relasi < pada Z bersifat transitif, sebab a,b,c Î Z berlaku jika a < b dan b < c maka a < c. 
-       Relasi "habis dibagi" pada himpunan bilangan bulat positif menghantar.

3.      Simetris
Jika a Î A dan b Î A berlaku a R b ≡ b R a, relasi R pada himpunan A disebut simetri jika semua a,b Î A jika (a,b) Î R, maka (b,a) ÎR.
Contohnya:
-       R = pada D bersifat simetri, karena a, b ϵ D, berlaku a=b ≡ b=a
-       Relasi ≤ pada Z tidak simetri, karena 1 ≤ 2 ≠ 2≤1

4.      Antisimetri
Jika semua a,b Î A, (a,b) Î R dan (b,a) Î R hanya a=b.
Contohnya:
R < pada Z bersifat antisimetri, karena b,c Î z berlaku b<c ^ c < b → b=c.

Partisi
Menurut bahasa Yunani 'partition' yang artinya 'bagian'. Partisi adalah bagian tertSentu, dengan tujuan untuk memisahkan antara yang penting dengan yang biasa saja sehingga lebih mempermudah dalam proses mencari.

Contohnya:
S = himpunan tidak hampa. Partisi dari S = membagi-bagi S menjadi himpunan bagian tidak hampa A1, A2, ... Masing-masing saling lepas dan gabungan keseluruhannya adalah S.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar