Adalah
ilmu yang mempelajari mengenai komposisi,struktur dan sifat zat dari skala atom
hingga molekul, transformasi serta interaksi untuk membentuk materi yang
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu pemahaman sifat dan interaksi
atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan.
Sifat
Materi
Materi mempunyai empat sifat
yaitu:
1.
Sifat
Intrinsik
Sifat
materi yang tidak bergantung pada ukuran dan jumlahnya dalam materi tersebut.
Contohnya: kalor jenis, sifat logam, warna, bau, sifat asam, sifat basa, titik
leleh, titik beku dan lain-lain.
2.
Sifat
Ekstrinsik
Sifat
materi yang bergantung pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya: ukuran, volume,
massa jenis. massa, temperatur, bentuk. panjang, dan lain-lain.
3.
Sifat
Fisis
Sifat
suatu zat yang ada hubungannya dengan perubahan yang terjadi secara fisis pada
zat tersebut. Contohnya: rasa, warna, bau, daya hantar, kemagnetan, kekerasan,
kelarutan, massa jenis, dan masih banyak yang lainnya.
4.
Sifat
Kimia
Sifat
yang menggambarkan kemampuan suatu zat untuk melakukan reaksi kimia. Contohnya:
kestabilan, daya ionisasi, keterbakaran, kereaktifan.
Perubahan
Materi
Perubahan
yang menghasilkan zat jenis baru. Misalnya membakar kertas. Setelah kertas
habis terbakar akan terdapat abu yang diperoleh akibat proses pembakaran.
Kertas sebelum dibakar memiliki sifat yang berbeda dengan kertas sesudah
dibakar. Perubahan
tersebut disebut juga reaksi kimia.
Klasifikasi
Materi
Zat-zat yang kita temukan di alam
semesta ini hanya ada dua kemungkinan, yaitu
1.
Zat
tunggal
Materi
yang memiliki susunan partikel yang tidak mudah
dirubah dan memilik komposisi yang tetap.
2.
Zat
campuran
Materi
yang disusun oleh beberapa zat tunggal berupa unsur atau senyawa dengan
komposisi yang tidak tetap. Dalam campuran sifat dari materi penyusunnya tidak
berubah. Contohnya saus tomat. Campuran mengandung karbohidrat, protein,
vitamin C dan masih banyak zat zat lainnya. Sifat karbohidrat, protein dan
vitamin C tidak berubah.
Pengenalan Unsur dan
Senyawa dan Sistem Periodik Unsur
Unsur
Dibagi menjadi dua bagian besar yaitu
1.
Unsur logam
Berbentuk padat kecuali unsur air raksa atau mercury (Hg),
menghantarkan arus listrik dan panas. Logam permukaannya mengkilat dapat
ditempa menjadi plat ataupun kawat. Saat ini kita lebih mengenal unsur ( Ferum
/ Fe ) unsur Besi. ( Aurum / Au ) unsur Emas, dan ( Argentum / Ag ) unsur
Perak.
2.
Unsur bukan logam (Non
Logam)
Memilki sifat tidak dapat menghantarkan arus listrik, panas
dan bersifat sebagai isolator. Permukaan atau penampang unsurnya tidak
mengkilat kecuali unsur Karbon. Wujud unsur ini berupa gas, sehingga tidak
dapat ditempa. Secara umum unsur bukan logam juga sudah kita kenal, seperti
Oksigen / O, Nitrogen / N, dan unsur Sulfur / S, dalam istilah kita adalah
Belerang.
Senyawa
dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu senyawa Organik dan
senyawa Anorganik, pengelompokkan didasari pada unsur-unsur pembentuknya
1.
Senyawa Organik
Senyawa yang dibangun oleh unsur karbon sebagai kerangka
utamanya. Senyawa-senyawa ini berasal dari makhluk hidup atau yang terbentuk
oleh makhluk hidup (organisme). Senyawa ini mudah di jumpai seperti ureum / ure
yang terdapat pada air seni (urin). Gula pasir atau sakarosa yang banyak
terdapat didalam tebu dan alkohol merupakan hasil fermentasi dari lautan gula.
2.
Senyawa Anorganik
Senyawa-senyawa yang tidak disusun dari atom karbon, umumnya
senyawa ini ditemukan di alam. Contohnya garam dapur ( Natrium klorida / NaCl ),
obat maagh ( alumunium hdroksida / Al(OH)3 ). Demikian juga dengan
gas yang terlibat dalam proses respirasi yaitu gas oksigen / O2 dan
gas karbon dioksida / CO2. Selain itu, asam juga merupakan salah
satu senyawa anorganik misalnya asam nitrat / HNO3, asam klorida /
HCl, dan lainnya.
Tabel Periodik
Unsur
Sejarah
Perkembangan Sistem Periodik Unsur
Pengelompokan unsur
menurut para ahli yaitu:
1.
Antoine Lavoiser
Tahun 1789, mengelompokan
33 unsur kimia. Unsur-unsur kimia di bagi menjadi empat kelompok yaitu gas,
tanah, logam dan non logam. Pada saat selesai
pengelompokkan, Lavoisier menemukan:
-
Kelemahan: Penglompokan masih terlalu umum
- Kelebihan: Sudah mengelompokan 33 unsur yang ada berdasarkan
sifat kimia sehingga bisa di jadikan referensi bagi ilmuan-ilmuan setelahnya.
2.
J.W. Dobereiner
Tahun
1829, profesor kimia dari Jerman mengelompokan unsur-unsur berdasarkan
kemiripan sifat-sifatnya. Ia mengemukakan massa atom relatif strontium sangat
dekat dengan masa rata-rata dari dua unsur lain yang mirip dengan strantium,
yaitu kalsium dan barium dan juga mengemukakan beberapa kelompok unsur lain. Dobereiner
menyimpulkan unsur-unsur dapat di kelompokan ke dalam kelompok-kelompok tiga
unsur yang di sebut triade. Pada
saat selesai pengelompokkan, Dobereiner menemukan:
- Kelemahan: Pengelompokan unsur ini kurang efisien dengan
adanya beberapa unsur lain dan tidak termasuk dalam kelompok triade padahal
sifatnya sama dengan unsur dalam kelompok triefd tersebut.
- Kelebihan: Adanya keteraturan setiap unsur yang sifatnya
mirip massa Atom (Ar). Unsur yang kedua merupakan massa atom rata-rata di massa
atom unsur pertama dan ketiga.
3.
Beguyer de Chancourtois
Tahun
1862, ahli geologi Prancis, mengelompokkan unsur-unsur kimia berdasarkan
kenaikan berat atom. Dia merumuskan bahwa berat atom = 7 + 16n; n =
urutan unsur.
4.
J. A. K. Newlands
Ilmuwan
dari Inggris, ia merupakan orang pertama yang mengelompokan unsur-unsur
berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Newlands mengumumkan penemuanya yang
disebut hukum oktaf. Sifat-sifat
unsur berubah secara teratur. Unsur pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur
kedua mirip dengan unsur kesembilan, dan seterusnya. Disebut hukum oktaf karena
sifat-sifat yang sama berulang pada setiap unsur ke delapan dalam susunan
selanjutnya dan pola ini menyurapi oktaf music.
5.
Dmitri Ivanovich Mendeleev
Tahun
1869, dalam pengamatan terdapat 63 unsur yang sudah dikenalnya,
menyimpulkan sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom
relatifnya. Artinya, jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom
relatifnya, maka sifat tertentu akan berulang secara periodik. Mendeleev
menempatkan unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam satu lajur
vertikal yang disebut golongan. Pada saat selesai pengelompokkan, Mendeleev menemukan:
- Kelemahan: Masih terdapat unsur yang massanya lebih besar
letaknya di depan unsur yang massanya lebih kecil.
-
Kelebihan: Peramalan unsur baru yakni meramalkan unsur beserta
sifat-sifatnya.
Energi
Adalah kemampuan melakukan kerja. Disebut itu karena setiap
kerja yang dilakukan sekecil apapun dan seringan apapun tetap membutuhkan
energi. Menurut KBBI energi adalah daya atau kekuatan yang diperlukan untuk
melakukan berbagai proses kegiatan. Energi merupakan bagian dari suatu benda tetapi
tidak terikat pada benda, bersifat fleksible artinya dapat berpindah dan
berubah.
Macam-macam:
1.
Energi Listrik
Terjadi
karena adanya muatan listrik yang bergerak sehingga menimbulkan arus listrik. Misalnya
sebagai penerangan. Selain itu dapat digunakan untuk menggerakkan mesin. Energi
listrik yang biasa digunakan dalam rumah tangga berasal dari pembangkit listrik.
Sedangkan pembangkit listrik menggunakan berbagai sumber energi seperti air
terjun, reaktor nuklir, angin, atau matahari. Untuk menghasilkan sumber energi
listrik yang lebih kecil, dapat menggunakan aki, baterai, dan generator.
2.
Energi Kalor (Panas)
Merupakan
salah satu energi yang dapat mengakibatkan perubahan suhu maupun wujud zat.
Energi kalor dapat diperoleh dari:
-
Energi kimia misalnya pembakaran bahan bakar.
- Energi kinetik benda-benda yang bergesekan. Contohnya ketika menggosok-gosokkan
kedua telapak tangan maka akan merasakan panas pada kedua telapak tangan.
3.
Energi Mekanik
Adalah
energi yang dimiliki suatu benda karena sifat geraknya. Energi mekanik terdiri
dari energi potensial dan energi kinetik.
Secara
matematis dirumuskan : Em = Ep + Ek
Keterangan:
Em = Energi Mekanik
Ep = Energi Potensial
Ek = Energi Kinetik
-
Energi Potensial
Adalah
energi yang dimiliki benda karena posisinya (kedudukan) terhadap suatu acuan.
Contoh sebuah batu diangkat pada ketinggian tertentu, jika batu dilepas maka akan jatuh. Jika massa batu lebih besar maka energi yang dimiliki juga lebih besar. Batu yang memiliki energi potensial ini karena gaya gravitasi bumi yang disebut energi potensial bumi.
Energi potensial bumi tergantung pada massa benda, gravitasi bumi dan ketinggian benda. Sehingga dirumuskan:
Contoh sebuah batu diangkat pada ketinggian tertentu, jika batu dilepas maka akan jatuh. Jika massa batu lebih besar maka energi yang dimiliki juga lebih besar. Batu yang memiliki energi potensial ini karena gaya gravitasi bumi yang disebut energi potensial bumi.
Energi potensial bumi tergantung pada massa benda, gravitasi bumi dan ketinggian benda. Sehingga dirumuskan:
Ep = m.g.h
Keterangan: Ep = Energi potensial
m =
massa benda
g = gaya
gravitasi
h =
tinggi benda
-
Energi Kinetik
Adalah
energi yang dimiliki benda karena geraknya. Makin besar kecepatan benda
bergerak, makin besar energi kinetiknya dan semakin besar massa benda yang
bergerak makin besar pula energi kinetik yang dimilikinya. Contohnya seorang
yang sedang berjalan.
Dirumuskan:
Ek = 1/2 ( m.v2 )
Ek = 1/2 ( m.v2 )
Keterangan: Ek = Energi kinetik
m = massa benda
v =
kecepatan benda
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar