Laman

Minggu, 20 April 2014

Kimia




Adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi,struktur dan sifat zat dari skala atom hingga molekul, transformasi serta interaksi untuk membentuk materi yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan.

Sifat Materi
Materi mempunyai empat sifat yaitu:
1.      Sifat Intrinsik
Sifat materi yang tidak bergantung pada ukuran dan jumlahnya dalam materi tersebut. Contohnya: kalor jenis, sifat logam, warna, bau, sifat asam, sifat basa, titik leleh, titik beku dan lain-lain.

2.      Sifat Ekstrinsik
Sifat materi yang bergantung pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya: ukuran, volume, massa jenis. massa, temperatur, bentuk. panjang, dan lain-lain.

3.      Sifat Fisis
Sifat suatu zat yang ada hubungannya dengan perubahan yang terjadi secara fisis pada zat tersebut. Contohnya: rasa, warna, bau, daya hantar, kemagnetan, kekerasan, kelarutan, massa jenis, dan masih banyak yang lainnya.

4.      Sifat Kimia
Sifat yang menggambarkan kemampuan suatu zat untuk melakukan reaksi kimia. Contohnya: kestabilan, daya ionisasi, keterbakaran, kereaktifan.

Perubahan Materi
Perubahan yang menghasilkan zat jenis baru. Misalnya membakar kertas. Setelah kertas habis terbakar akan terdapat abu yang diperoleh akibat proses pembakaran. Kertas sebelum dibakar memiliki sifat yang berbeda dengan kertas sesudah dibakar. Perubahan tersebut disebut juga reaksi kimia.

Klasifikasi Materi
Zat-zat yang kita temukan di alam semesta ini hanya ada dua kemungkinan, yaitu
1.      Zat tunggal
Materi yang memiliki susunan partikel yang tidak mudah dirubah dan memilik komposisi yang tetap.

2.      Zat campuran
Materi yang disusun oleh beberapa zat tunggal berupa unsur atau senyawa dengan komposisi yang tidak tetap. Dalam campuran sifat dari materi penyusunnya tidak berubah. Contohnya saus tomat. Campuran mengandung karbohidrat, protein, vitamin C dan masih banyak zat zat lainnya. Sifat karbohidrat, protein dan vitamin C tidak berubah.


Pengenalan Unsur dan Senyawa dan Sistem Periodik Unsur
Unsur
Dibagi menjadi dua bagian besar yaitu
1.      Unsur logam
Berbentuk padat kecuali unsur air raksa atau mercury (Hg), menghantarkan arus listrik dan panas. Logam permukaannya mengkilat dapat ditempa menjadi plat ataupun kawat. Saat ini kita lebih mengenal unsur ( Ferum / Fe ) unsur Besi. ( Aurum / Au ) unsur Emas, dan ( Argentum / Ag ) unsur Perak.

2.      Unsur bukan logam (Non Logam)
Memilki sifat tidak dapat menghantarkan arus listrik, panas dan bersifat sebagai isolator. Permukaan atau penampang unsurnya tidak mengkilat kecuali unsur Karbon. Wujud unsur ini berupa gas, sehingga tidak dapat ditempa. Secara umum unsur bukan logam juga sudah kita kenal, seperti Oksigen / O, Nitrogen / N, dan unsur Sulfur / S, dalam istilah kita adalah Belerang.

Senyawa
dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu senyawa Organik dan senyawa Anorganik, pengelompokkan didasari pada unsur-unsur pembentuknya
1.      Senyawa Organik
Senyawa yang dibangun oleh unsur karbon sebagai kerangka utamanya. Senyawa-senyawa ini berasal dari makhluk hidup atau yang terbentuk oleh makhluk hidup (organisme). Senyawa ini mudah di jumpai seperti ureum / ure yang terdapat pada air seni (urin). Gula pasir atau sakarosa yang banyak terdapat didalam tebu dan alkohol merupakan hasil fermentasi dari lautan gula.

2.      Senyawa Anorganik
Senyawa-senyawa yang tidak disusun dari atom karbon, umumnya senyawa ini ditemukan di alam. Contohnya garam dapur ( Natrium klorida / NaCl ), obat maagh ( alumunium hdroksida / Al(OH)3 ). Demikian juga dengan gas yang terlibat dalam proses respirasi yaitu gas oksigen / O2 dan gas karbon dioksida / CO2. Selain itu, asam juga merupakan salah satu senyawa anorganik misalnya asam nitrat / HNO3, asam klorida / HCl, dan lainnya.

Tabel Periodik Unsur
Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur
Pengelompokan unsur menurut para ahli yaitu:
1.      Antoine Lavoiser
Tahun 1789, mengelompokan 33 unsur kimia. Unsur-unsur kimia di bagi menjadi empat kelompok yaitu gas, tanah, logam dan non logam. Pada saat selesai pengelompokkan, Lavoisier menemukan:
-       Kelemahan: Penglompokan masih terlalu umum
-      Kelebihan: Sudah mengelompokan 33 unsur yang ada berdasarkan sifat kimia sehingga bisa di jadikan referensi bagi ilmuan-ilmuan setelahnya.

2.      J.W. Dobereiner
Tahun 1829, profesor kimia dari Jerman mengelompokan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya. Ia mengemukakan massa atom relatif strontium sangat dekat dengan masa rata-rata dari dua unsur lain yang mirip dengan strantium, yaitu kalsium dan barium dan juga mengemukakan beberapa kelompok unsur lain. Dobereiner menyimpulkan unsur-unsur dapat di kelompokan ke dalam kelompok-kelompok tiga unsur yang di sebut triade. Pada saat selesai pengelompokkan, Dobereiner menemukan:
-    Kelemahan: Pengelompokan unsur ini kurang efisien dengan adanya beberapa unsur lain dan tidak termasuk dalam kelompok triade padahal sifatnya sama dengan unsur dalam kelompok triefd tersebut.
-      Kelebihan: Adanya keteraturan setiap unsur yang sifatnya mirip massa Atom (Ar). Unsur yang kedua merupakan massa atom rata-rata di massa atom unsur pertama dan ketiga.

3.      Beguyer de Chancourtois
Tahun 1862, ahli geologi Prancis, mengelompokkan unsur-unsur kimia berdasarkan kenaikan berat atom.  Dia merumuskan bahwa berat atom = 7 + 16n; n = urutan unsur.

4.      J. A. K. Newlands
Ilmuwan dari Inggris, ia merupakan orang pertama yang mengelompokan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Newlands mengumumkan penemuanya yang disebut hukum oktaf. Sifat-sifat unsur berubah secara teratur. Unsur pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan, dan seterusnya. Disebut hukum oktaf karena sifat-sifat yang sama berulang pada setiap unsur ke delapan dalam susunan selanjutnya dan pola ini menyurapi oktaf music.

5.      Dmitri Ivanovich Mendeleev
Tahun 1869, dalam pengamatan terdapat  63 unsur yang sudah dikenalnya, menyimpulkan sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Artinya, jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat tertentu akan berulang secara periodik. Mendeleev menempatkan unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam satu lajur vertikal yang disebut golongan. Pada saat selesai pengelompokkan, Mendeleev menemukan:
-      Kelemahan: Masih terdapat unsur yang massanya lebih besar letaknya di depan unsur yang massanya lebih kecil.
-       Kelebihan: Peramalan unsur baru yakni meramalkan unsur beserta sifat-sifatnya.

Energi
Adalah kemampuan melakukan kerja. Disebut itu karena setiap kerja yang dilakukan sekecil apapun dan seringan apapun tetap membutuhkan energi. Menurut KBBI energi adalah daya atau kekuatan yang diperlukan untuk melakukan berbagai proses kegiatan. Energi merupakan bagian dari suatu benda tetapi tidak terikat pada benda, bersifat fleksible artinya dapat berpindah dan berubah.

Macam-macam:
1.      Energi Listrik
Terjadi karena adanya muatan listrik yang bergerak sehingga menimbulkan arus listrik. Misalnya sebagai penerangan. Selain itu dapat digunakan untuk menggerakkan mesin. Energi listrik yang biasa digunakan dalam rumah tangga berasal dari pembangkit listrik. Sedangkan pembangkit listrik menggunakan berbagai sumber energi seperti air terjun, reaktor nuklir, angin, atau matahari. Untuk menghasilkan sumber energi listrik yang lebih kecil, dapat menggunakan aki, baterai, dan generator.

2.      Energi Kalor (Panas)
Merupakan salah satu energi yang dapat mengakibatkan perubahan suhu maupun wujud zat. Energi kalor dapat diperoleh dari:
-       Energi kimia misalnya pembakaran bahan bakar.
-    Energi kinetik benda-benda yang bergesekan. Contohnya ketika menggosok-gosokkan kedua telapak tangan maka akan merasakan panas pada kedua telapak tangan.

3.      Energi Mekanik
Adalah energi yang dimiliki suatu benda karena sifat geraknya. Energi mekanik terdiri dari energi potensial dan energi kinetik.
Secara matematis dirumuskan : Em = Ep + Ek
Keterangan: Em = Energi Mekanik
  Ep = Energi Potensial
  Ek = Energi Kinetik

-       Energi Potensial
Adalah energi yang dimiliki benda karena posisinya (kedudukan) terhadap suatu acuan.
Contoh sebuah batu diangkat pada ketinggian tertentu,  jika batu dilepas maka akan jatuh. Jika massa batu lebih besar maka energi yang dimiliki juga lebih besar. Batu yang memiliki energi potensial ini karena gaya gravitasi bumi yang disebut energi potensial bumi.
Energi potensial bumi tergantung pada massa benda, gravitasi bumi dan ketinggian benda. Sehingga dirumuskan:
Ep = m.g.h
Keterangan: Ep = Energi potensial
        m = massa benda
        g = gaya gravitasi
        h = tinggi benda

-       Energi Kinetik
Adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya. Makin besar kecepatan benda bergerak, makin besar energi kinetiknya dan semakin besar massa benda yang bergerak makin besar pula energi kinetik yang dimilikinya. Contohnya seorang yang sedang berjalan.
Dirumuskan:
Ek = 1/2 ( m.v2 )
Keterangan: Ek = Energi kinetik
         m = massa benda
          v = kecepatan benda 

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar