Laman

Senin, 20 April 2015

Family Therapy





Merupakan suatu metode terapi yang anggota keluarga memperoleh pemahaman terhadap permasalahannya, mengembangkan komunikasi, dan meningkatkan fungsi dari setiap individu dalam keluarga. Terapi keluarga menghadirkan suatu bentuk intervensi yang mana anggota keluarga dibantu untuk mengidentifikasi dan merubah masalah maladaptif, menjadi lebih sehat. Terapi ini berfokus pada keluarga secara keseluruhan.

Jenis-jenis Terapi Keluarga
Terapi Keluarga “Bowenian” atau Transgenerasional
Keluarga dilihat sebagai sebuah unit yang saling tergantung secara emosional, dengan pola perilaku yang terbentuk seiring perjalanan waktu dan sering kali diulangi kembali dari generasi ke generasi. Keluarga menciptakan iklim emosional dan pola perilaku yang akan diduplikat oleh anggota-anggotanya dalam hubungan-hubungan di luar setting keluarga.
Tujuan utama tipe ini:
-        mengurangi kecemasan keluarga secara keseluruhan, sehingga 
      memungkinkan anggotanya untuk berfungsi secara independen
      dan mengubah perilaku yang bermasalah
-        mengingkatkan diferensiasi dasar masing-masing anggota 
      dari kebersamaan emosional keluarga, proses ini 
      memungkinkan anggota-anggotanya untuk memberikan 
      respons terhadap berbagai situasi emosional secara lebih 
      efektif. Refleksi diri tentang keluarganya sendiri merupakan 
      hal yang berguna bagi terapis keluarga.

Teknik-teknik yang digunakan:
-        Klien berbicara dengan terapis, bukan dengan anggota keluarga. Ini 
      untuk menjaga agar reaktivitas emosional tetap rendah.
-        Genograms merupakan peta yang merepresentasikan paling tidak 
      tiga generasi dalam keluarga.
-        Detriangulating yaitu tetap bersikap objektif dan tidak memihak.

Terapi Keluarga Komunikasi dan Satir
Cirinya adalah kenaikan self-esteem anggota keluarga sebagai sarana untuk mengubah sistem interpersonal keluarga. Pendekatan ini mengasumsikan keberadaan keterkaitan antara self-esteem dan komunikasi, di mana kualitas yang satu mempengaruhi kualitas yang lainnya.
Tujuan: Meningkatkan kematangan keluarga.

Tugas terapis:
-        Memfasilitasi penciptaan harapan dalam keluarga.
-        Memperkuat keterampilan coping pada anggota keluarga dan proses-
      proses coping dalam keluarga itu.
-        Memberdayakan setiap individu dalam keluarga itu agar dapat 
      menentukan pilihan dan bertanggung jawab terhadap pilihan 
      yang diambilnya.
-        Memperbaiki kesehatan masing-masing anggota keluarga dan 
      kesehatan dalam sistem keluarga itu.

Teknik-teknik yang digunakan:
-          Kronologi fakta kehidupan keluarga, riwayat keluarga holistik.
-          Metaphor: Diskusi tentang sebuah ide dengan menggunakan analogi.
-          Drama. Anggota keluarga memainkan adegan-adegan yang diambil 
       dari kehidupan mereka.

Terapi Keluarga Eksperiensial
Menekankan pentingnya mengalami dan mengekspresikan emosi here-and-now. Terapi ini cenderung menekankan pada promosi proses pertumbuhan alamiah dalam keluarga, sambil sekaligus memberikan perhatian pada perebutan tipikal antara otonomi dan interpersonal belonging yang terjadi dalam keluarga. Terapi ini membantu para anggota keluarga untuk meningkatkan rasa memiliki keluarga, sambil meningkatkan kemampuan keluarga itu untuk memberikan kebebasan sebagai individu kepada setiap anggotanya. Terapi ini akan sukses jika dapat mencapai sejumlah tujuan yang satu sama lain saling berkaitan.

Teknik-teknik:
-        Bergabung: Terapis menjalin hubungan dengan seluruh anggota 
                          keluarga.
-        Pekerjaan rumah.
Anggota keluarga tidak akan membicarakan tentang terapi di sela-sela sesi.
-        Penggunaan self.
Terapis berhubungan dengan dirinya sendiri dan berbagi dengan keluarga itu.

Terapi Keluarga Milan
Terapi ini melihat manusia terlibat dalam interaksi-interaksi resiprokal yang mengakibatkan evolusi berkelanjutan dalam keluarga. Konsekuensinya, masalah yang terlihat dianggap fungsi keluarga dan bukan sebagai gejala-gejala patologis yang melekat pada individu tertentu. Biasanya terapis membantu keluarga menemukan aturan permainan keluarga itu dan memberdayakan mereka untuk mengubah aturan itu untuk memperbaiki hasilnya. Terapis berupaya untuk tetap bersikap netral dan memfasilitasi prosesnya dan bukan menjadi ikut terorganisasi ke dalam sistem keluarga itu.
Teknik-teknik yang digunakan:
-          Circular questioning: akses ke persepsi / reaksi anggota-anggota 
       keluarga.
-          Prescriptions: instruksi-instruksi paradoksal untuk menangani gejala.
-          Hipotesis, terapis mengusung ide-ide terdidik dalam sesi.

Terapi Keluarga Konstruktivis atau Naratif
Fokusnya pada perkembangan makna atau cerita tentang kehidupan orang dan peran yang dimainkan orang dalam kehidupannya. Cerita menjadi fokus intervensi. Pengubahan proses-proses evaluasi dan pemaknaan yang dilakukan oleh seluruh anggota sistem itu, dan sistem itu sendiri, guna memperbaiki fungsi unit keluarga itu secara keseluruhan dan mengurangi kepedihan dan penderitaan.
Teknik-teknik:
-          Dekonstruksi: mengurangi riwayat permasalahan.
-          Rekonstruksi/re-authoring: proses pengembangan kisah keluarga yang 
       baru.
-          Tim yang melakukan refleksi.
 Sekelompok professional pengamat mendiskusikan tentang keluarga itu.

Terapi Keluarga Berfokus-Solusi
Dalam terapi ini memiliki:
-          Asumsi : perubahan merupakan sesuatu yang tak terhindarkan
-          Fokus  :  Bidang-bidang yang dapat diubah, fokus pada hal-hal yang 
                      mungkin, berusaha mengambil kekuatan dan kompetensi
                      yang sudah ada dalam keluarga itu dan memanfaatkannya 
                      serta memfasilitasi.
-          Teknik yang terdiri dari:  
       1.  Pertanyaan mukjizat :
            seberapa berbedakah keluarga ini jika terjadi mukjizat?
       2.  Mengukur : 
            anggota keluarga diminta member penilaian numeric mengenai keadaan 
            keluarga.
       3.  Dekonstruksi : menciptakan keraguan dalam kerangka acuan keluarga

Terapi Keluarga Strategik
Terapi ini berfokus pada perubahan perilaku bukan perubahan pemahaman/ insight. Lebih berkonsentrasi pada teknik daripada teori. Terapi ini memiliki tujuan utama yang dihasilkannya solusi dan intervensi. Dibawah ini lima tahap dasar terapi:
-        Tahap sosial : terapis berbicara kepada tiap orang dalam keluarga dan 
                             memperlakukannya seperti tamu.
-        Tahap masalah : terapis melontarkan pertanyaan spesifik seputar masalah 
                                 yang dihadapi keluarga.
      Tahap interaksi : terapis mengumpulkan seluruh anggota untuk 
                                  mendiskusikan masalah mereka sambil mengobservasi 
                                  proses interseksional.
-        Tahap penetapan tujuan :  terapis mendefinisikan secara operasional tujuan-
                                                tujuan yang diinginkan keluarga.
-        Tahap penetapan tugas  :  klinisi memberikan instruksi yang diselesaikan di 
                                               sela-sela sesi dan didiskusikan dengan anggota 
                                               keluarga.
Teknik yang digunakan :
       1.  perintah,
       2.  perintah paradoksal,  
       3.  menetapkan gejala


Terapi Keluarga Struktural
Menekankan pentingnya proses daripada isi dan melihat struktur keluarga sebagai struktur yang terdiri atas sejumlah transaksi komunikasi keluarga. Fokus utamanya pada subsistem dan batas-batas yang ada dalam keluarga tersebut. Batas tersebut dapat bersifat kaku, jelas dan kabur. Tujuan utama terapi ini mengatasi berbagai masalah dengan mengubah struktur system yang mendasari. Sesi terapi bersifat aktif, penekanan pada proses daripada insight.  
Peran terapis:
-   Terapis berusaha bergabung dan diakomodasi oleh system keluarga. Terapis harus menyesuaikan dengan system komunikasi dan persepsi keluarga
-     Membentukan diagnosis structural dimulai dengan bergabung dengan keluarga dilanjutkan dengan adanya keterlibatan terapis. Membutuhkan observasi dan reformulasi hipotesis yang terus menerus.
-     Ketika terapi teraputik bergerak maju, terapis berusaha menggunakan intervensi yang akan menghasilkan restrukturisasi system keluarga

Teknik :
-          Mintesis/ imitasi : mengadopsi gaya komunikasi keluarga
-          Mengaktualisasi pola transaksional keluarga : 
       keluarga memainkan adegan interaksi
-          Menandai batas-batas : 
       menguatkan batas-batas yang kabur dan melonggarkan yang kaku

Terapi Behavioral dan Kognitif-Behavioral
   Asumsi terapi ini perilaku sebagai sesuatu yang dipelajari, menekankan pentingnya konsekuensi perilaku dalam pemeliharaan dan kemunculan ulang. Berfokus pada fungsi perilaku dan kognisi. Terapi ini akan berhasil jika dapat mengidentifikasi pola perilaku, pikiran, anteseden, konsekuensi sehingga klinisi dapat membantu anggota keluarga mempelajari pola perilaku baru yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
Peran terapis:
-      mengajari keluarga mengases tindakan, pola pikir dan konsekuensi yang membuat perilaku mereka bertahan atau duiulangi.
-    mengganti perilaku tidak efektif dengan perilaku adaptif antara lain dengan mengajarkan ketrampilan komunikasi, mengatasi masalah, strategi resolusi konflik, menjalin kontrak, negosiasi, penguatan perilaku sehat, mengurangi perilaki maladaptive.

Teknik :
-          Restrukturisasi kognitif : meningkatkan validitas persepsi 
       dan pemrosesan data
-          Menjalin kontrak, latihan komunikasi

Terapi Keluarga Psikodinamik dan Relasi Objek
Terapi ini berfokus pada latar belakang intrapsikis dari masing-masing anggota, hubungan di masa lalu, ingatan serta konflik di awal kehidupan. Tujuannya membuat pola-pola tak sadar yang berlaku dalam keluarga menjadi pola-pola yang disadari. Dengan menggunakan aliansi teraputik, menelaah pertahanan dan resistensi keluarga, membantu anggota keluarga menginternalisasi objek yang adaptif .
Teknik :
-          Empati : memahami berbagai pengalaman dari perspektif keluarga tsb
-          Interpretasi : mengklarifikasi aspek yang tidak disadari
-          Netralitas analitik : terapis mempertahankan sikap mental yang analitik

Unsur-unsur terapi
Tujuan terapi,
Secara umum tujuan terapi keluarga antara lain:
-          Menemukan masalah yang ada berhubungan dengan keluarganya.
-          Untuk menemukan siapa yang sebenarnya terlibat.
-          Tergantung pada klien.

Peran terapis
Peran terapis dalam terapi keluarga secara umum yaitu:
Untuk mempengaruhi seluruh anggota keluarga dengan menunjukan cara dimana mereka berinteraksi dalam sesi keluarga itu. Kemudian, setiap anggota keluarga diminta menyampaikan harapan untuk perkembangan diri mereka sebaik mungkin, umumnya untuk menyampaikan komitmen pada terapis.

Daftar Pustaka

  • Becvar, Dorothy S. Becvar, Raphael J. 1976.Family Teraphy ( A systematic Intregation). Adivision of  Simon & Schester, Inc. Needham Height; Massachusetts. 
  • Korchin, Sheldon J. 1976. Modern Clinical Psychology. Basic Books, Inc. Publishers: New York. 
  • Nietzel, Michael. 1998. Introduction To Clinical Psychology. Simon & Schuster /  Aviacom Company. Upper Saddle River: New Jersey. 
  • http://vivapsikologi.blogspot.com/2012/06/jenis-jenis-terapi-keluarga-family.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar