Pengertian
Terapi
humanistik eksistensial adalah terapi yang sesuai dalam memberikan bantuan
kepada klien. Karena teori ini mencakup pengakuan eksistensialisme terhadap kekacauan,
keniscayaan, keputusasaan manusia kedalam dunia tempat dia bertanggung jawab
atas dirinya. Di bawah ini ada pengertian humanistik ekstensial menurut:
1)
Kartini Kartono dalam kamus psikologinya
Terapi
humanistik eksistensial adalah salah satu psikoterapi yang menekankan
pengalaman subyektif individual kemauan bebas, serta kemampuan yang ada untuk
menentukan satu arah baru dalam hidup.
2)
W.S Winkel
Terapi
humanistik eksistensial adalah Konseling yang menekankan implikasi – implikasi
dan falsafah hidup dalam menghayati makna kehidupan manusia di bumi ini.
Tujuan
Humanistik Eksistensial
Menurut Gerald Corey terapi humanistik eksistensial
bertujuan agar klien mengalami keberadaanya secara otentik dengan menjadi sadar
atas keberadaan dan potensi-potensi serta sadar bahwa ia dapat membuka diri dan
bertindak berdasarkan kemampuannya. Terdapat tiga karakteristikdari keberadaan
otentik, menyadari sepenuhnya keadaan sekarang, memilih bagaimana hidup pada
saat sekarang, dan memikul tanggung jawab untuk memilih. Pada dasar nya terapi
eksistensial adalah meluaskan kesadaran diri klien, dan karenanya meningkatkan
kesanggupan pilihannya, yakni menjadi bebas dan bertanggung jawab atas arah
hidupnya.
Ciri-ciri Humanistik
Eksistensial
Ciri-cirinya sebagai berikut:
1. Eksistensialisme bukanlah suatu aliran melainkan suatu
gerakan yang memusatkan penyelidikannya manusia sebagai pribadi individual dan
sebagai ada dalam dunia (tanda sambung menunjukkan ketakterpisahan antara
manusia dan dunia).
2. Adanya
dalil-dalil yang melandasinya yaitu:
- Setiap manusia unik dalam kehidupan batinnya, dalam mempersepsi dan mengevaluasi dunia, dan dalam bereaksi terhadap dunia
- Manusia sebagai pribadi tidak bisa dimengerti ddalam kerangka fungsi-fungsi atau unsur-unsur yang membentuknya.
- Bekerja semata-mata dalam kerangka kerja stimulus respons dan memusatkan perhatian pada fungsi-fungsi seperti penginderaan, persepsi, belajar, dorongan-dorongan, kebiasaan-kebiasaan, dan tingkah laku emosional tidak akan mampu memberikan sumbangan yang berarti kepada pemahaman manusia
3. Berusaha
melengkapi, bukan menyingkirkan dan menggantikan orientasi-orientasi yang ada
dalam psikologi
4. Sasaran
eksistensial adalah mengembangkan konsep yang komperehensif tentang manusia dan
memahami manusia dalam keseluruhan realitas eksistensialnya, misalnya pada
kesadaran, perasaan-perasaan, suasana-suasana perasaan, dan pengalaman-pengalaman
pribadi individual yang berkaitan dengan keberadaan individualnya dalam dunia dan
diantara sesamanya. Tujuan utamanya adalah menemukan kekuatan dasar, tema, atau
tendensi dari kehidupan manusia, yang dapat dijadikan kunci kearah memahami
manusia.
5. Tema-temanya
adalah hubungan antar manusia, kebebasan, dan tanggung jawab, skala nilai-nilai
individual, makna hidup, penderitaan, keputus asaan, kecemasan dan kematian.
Kekurangan
dan Kelebihan Terapi Humanistik-Ekstensial
Kelebihan
- Teknik
ini dapat digunakan bagi klien yang mengalami kekurangan dalam perkembangan dan
kepercayaan diri.
-
Adanya
kebebasan klien untuk mengambil keputusan sendiri
-
Memanusiakan
manusia
- Bersifat
pembentukan kepribadian, hati nurani,
perubahan sikap, analisis terhadap
fenomena sosial.
- Pendekatan
terapi eksistensial lebih cocok digunakan pada
perkembangan klien seperti
masalah karier, kegagalan
dalam perkawinan, pengucilan dalam pergaulan ataupun
masa transisi dalam perkembangan dari remaja menjadi dewasa
Kelemahan
· Dalam
metodologi, bahasa dan konsepnya yang mistikal
· Dalam
pelaksanaannya tidak memiliki teknik yang tegas
· Terlalu
percaya pada kemampuan klien dalam mengatasi
masalahnya (keputusan ditentukan
oleh klien sendiri)
· Memakan
waktu lama.
Tahap-tahap
Pelaksanaan Terapi Humanistik Eksistensial
Terapi
ini bisa menggunakan beberapa teknik dan konsep psikoanalitik dan juga bisa
menggunakan teknik kognitif-behavioral. Metode ini berasal dari Gestalt dan
analisis transaksional. Terdapat tiga tahap yang dapat dilakukan oleh terapis
dalam terapi humaniatik eksistesial, antara lain:
Tahap
pendahuluan
Terapis
mambantu klien mengidentifikasi dan mengklarifikasi asumsi mereka terhadap
dunia. Klien diajak mendefinisikan cara pandang agar eksistensi mereka
diterima. Terapis mengajarkan mereka bercemin pada eksistensial mereka dan
meneliti peran mereka dalam hal penciptaan masalah dalam kehidupan mereka.
Tahap
pertengahan
Klien
didorong supaya klien dapat lebih bersemangat dalam meneliti sumber dan otoritas
dan sistem mereka. Semangat ini akan memberikan klien pemahaman baru dan
restrukturisasi nilai dan sikap mereka untuk mencapai kehidupan yang lebih baik
dan dianggap pantas.
Tahap
akhir
Berfokus
untuk bisa melaksanakan apa yang telah mereka pelajari tentang diri mereka.
Klien didorong untuk mengaplikasikan nilai barunya dengan jalan yang kongkrit.
Klien biasanya akan menemukan kekuatan untuk menjalani eksistensi kehidupannya
yang memiliki tujuan. Dalam perspektif eksistensial, teknik sendiri dipandang
alat untuk membuat klien sadar akan pilihan mereka, serta bertanggungjawab atas
penggunaan kebebasan pribadinya.
Daftar Pustaka :
- Corey, Gerald. 1995. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT. Eresku.
- Misiak, Henryk. 2005. Psikologi Fenomenologi, Eksistensial dan Humanistic. Bandung: PT. Rafika Aditama.
- Winkel, W. S. 1987. Bimbingan dan praktek Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT. Gramedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar